AkuratCo

Seorang Ilmuwan Ungkap Siapa Pasien Pertama Covid-19, WHO Salah?

Jumat, 19 November 2021 21:48 WIB
Editor: Nugrahenny Putri Untari
© Freepik/Amanda/INDOSPORT
Seorang ilmuwan terkemuka mengungkapkan dugaan soal siapa pasien pertama Covid-19 yang ditemukan di Wuhan, China. Copyright: © Freepik/Amanda/INDOSPORT
Seorang ilmuwan terkemuka mengungkapkan dugaan soal siapa pasien pertama Covid-19 yang ditemukan di Wuhan, China.

INDOSPORT.COM - Seorang ilmuwan terkemuka mengungkapkan dugaan soal siapa pasien pertama Covid-19 yang ditemukan di Wuhan, China.

Dugaan tersebut ia paparkan lewat jurnal Science pada Kamis (18/11/21). Dilansir dari AFP, pasien pertama Covid-19 awalnya diklaim sebagai seorang pria yang belum pernah ke pasar Wuhan, di mana banyak hewan liar dijualbelikan.

Namun, menurut ahli virologi yang bernama Michael Worobey, kasus pertama Covid-19 itu ternyata merupakan seorang wanita yang pernah bekerja di pasar tersebut.

Tanpa bukti yang pasti, para ahli telah berdebat sengit sejak awal pandemi hampir dua tahun lalu soal asal-usul virus corona baru ini.

Namun bagi Michael Worobey, informasi kunci tersebut dan analisisnya tentang kasus-kasus awal Covid-19 lainnya di Wuhan jelas menunjukkan kalau virus corona itu berasal dari hewan.

Worobey adalah salah satu dari 15 atau lebih ahli yang menerbitkan tulisan di Science pada pertengahan Mei.

Dalam tulisan itu, ia menuntut pertimbangan serius terhadap teori bahwa virus telah bocor dari laboratorium di Wuhan. Menurutnya, penelitiannya tentang asal mula wabah memberikan bukti kuat tentang asal pandemi dari pasar hewan hidup.

Teori pasar ini dikritik karena otoritas kesehatan meningkatkan peringatan tentang kasus penyakit mencurigakan yang terkait dengan pasar pada 30 Desember 2019.

Jadi, karena perhatian sudah tertuju pada pasar itu, timbul bias yang mengarah pada identifikasi lebih banyak kasus di sana daripada di tempat lain.

Untuk melawan argumen itu, Worobey menganalisis kasus-kasus yang dilaporkan oleh dua rumah sakit sebelum peringatan dinaikkan.

Sebagian besar ternyata terkait dengan pasar itu, meski ada juga yang tak terkonsentrasi secara geografis di sekitarnya.

"Di kota berpenduduk 11 juta orang ini, setengah dari kasus awal terkait dengan tempat sebesar lapangan sepak bola. Jadi, sangat sulit untuk menjelaskan pola itu jika wabah tidak dimulai di pasar," kata Worobey kepada New York Times.

Teori ini juga disanggah berdasarkan fakta bahwa kasus pertama yang terdeteksi tidak terkait dengan pasar tersebut.

Menurut laporan WHO, pria yang diidentifikasi sebagai pasien nol sakit sejak 8 Desember. Namun, menurut Worobey, ia baru jatuh sakit pada 16 Desember.

Pemunduran tanggal itu didasarkan pada wawancara video yang ia temukan dari kasus yang dijelaskan dalam artikel ilmiah dan dari catatan medis rumah sakit yang cocok dengan pria berusia 41 tahun itu.

Artinya, kasus pertama yang dilaporkan adalah wanita yang bekerja di pasar. Ia jatuh sakit pada 11 Desember.

Analisis Worobey itu pun turut diyakini oleh Peter Daszak, seorang ahli penyakit yang berada di tim investigasi WHO, yang mengatakan sang pria jatuh sakit sejak tanggal 8 Desember tersebut kurang tepat.

Baca berita asli di Akurat.co

Disclaimer : Artikel ini adalah kerja sama antara Indosport.com dengan AkuratCo Hal yang berkaitan dengan tulisan, foto, video, grafis, dan keseluruhan isi artikel menjadi tanggung jawab dari AkuratCo