6 Perjalanan Bulutangkis di Olimpiade

Minggu, 22 November 2015 16:57 WIB
Penulis: Herry Ibrahim | Editor: Zainal Hasan
 Copyright:
Tradisi Emas Terhenti

Sejak dipertandikang pertama kali pada tahun 1992, Indonesia menjadikan bulutangkis sebagai prioritas cabang olahraga yang diandalkan untuk meraih medali emas. Alasannya jelas, Indonesia mendominasi bulutangkis kala itu. Bermodal pemain bintang seperti Ardy B Wiranata, Susi Suanti, Alan Budikusuma, Ricky Subagdja/Rey Mainaky Indonesia yakin mampu meraih minimal satu emas setelah 40 tahun laman keikutsertaannya selalu gagal meraih medali. Tak disangka, Indonesia mampu melampaui target dengan meraih 2 emas.

Setelah itu, bulutangkis selalu menjadi andalan Indonesia meraih medali emas di pagelaran Olimpiade. Paska Susi Susanti dan Alan Budikusuma di Barcelona 1992, Indonesia selalu melahirkan juara melalui Ricky Subagdja/Rexy Mainaky (Atlanta 1996), Chandra Wijaya/Tony Gunawan (Sydney 2000), Taufik Hidayat (Athena 2004) dan Hendra Setiawan/Markis Kido (Beijing 2008).

Namun sayang, tradisi meraih emas olimpiade lewat bulutangkis harus terhenti di olimpiade London 2012. Penurunan prestasi disebut sebagai dalang gagalnya Indonesia ketika itu.
 

21