Liliyana Natsir Rela Korbankan Pendidikan Demi Raih Prestasi Gemilang

Jumat, 19 Agustus 2016 19:59 WIB
Editor: Rizky Pratama Putra
© Humas PBSI
Liliyana Natsir. Copyright: © Humas PBSI
Liliyana Natsir.
Liburan Sekolah Terakhir Menjadi Awal Karier

Saat memasuki usia 12 tahun, orangtua Butet mengajaknya ke Jakarta untuk berlibur. Kala itu, Butet tengah menjalani liburan panjang usai ujian sekolah.

Tak hanya sekedar liburan, Beno, sang ayah berniat mencari kesempatan bagi sang anak untuk bisa berlatih di ibukota. Beno pun mendaftarkan Butet di klub Tangkas, Jakarta.

"Jika dia (Liliyana Natsir)  di Manado sini bakalan tidak sukses dalam bidang olahraga, apalagi bulutangkis. ya, orang tua mana yang tidak ingin anaknya sukses?," ujar Beno kala itu.

Butet kembali lolos untuk bisa bergabung bersama Tangkas. Namun kemudian, Butet mendapatkan pilihan sulit.


Sebelum meraih prestasi emas, Liliyana Natsir sempat memilih bulutangkis dan mengorbankan pendidikan.

Untuk bisa bergabung dengan klub tersebut, Butet harus tetap tinggal di Jakarta. Butet tidak hanya harus meninggalkan orangtua, tapi juga pendidikannya.

Sebagai anak bungsu, pilihan ini begitu sulit baginya. Namun dengan keteguhan hati dan tekad bulat untuk bisa tetap maju, Butet akhirnya memutuskan untuk bertahan di Jakarta.

Butet kecil pun akhirnya merelakan pendidikan demi pencapaian prestasi di dunia olahraga. Sebuah harga mahal, yang akhirnya ditebus dalam dua puluh tahun kemudian.