Critic Sport

Perang Dingin Tommy Sugiarto dan PBSI yang Harus Berakhir

Senin, 29 Agustus 2016 15:00 WIB
Editor: Randy Prasatya
 Copyright:

Tommy telah memutuskan diri mundur dari pemusatan latihan nasional (Pelatnas) sejak 6 Januari 2015. Sejak saat itu pun ia memilih untuk berlatih di Training Camp milik bapaknya, Icuk Sugiarto, di Sukabumi, Jawa Barat.

Alasan Tommy keluar dari Pelatnas PBSI hingga saat ini belum juga diketahui secara pasti. Menurut Wakil Sekjen PP PBSI Achmad Budiharto pada 11 Januari 2015, mundurnya pemain tunggal putra Indonesia itu tidak mengalami perkembangan signifikan dalam prestasi.

"Dia merasa prestasinya stagnan selama di Pelatnas. Ia ingin mencari suasana baru," jelas Achmad, seperti dilansir Republika kala itu.

Selain itu, Achmad menduga jika faktor pergantian pelatih juga jadi sebab tambahan keluarnya Tommy dari Pelatnas PBSI di Cipayung. Menurutnya sang pemain tak terbiasa dengan sistem pelatih baru, Hendri Saputra.


Tommy Sugiarto terhenti di babak 16 besar setelah menerima kekalah dari Rajiv Ouseph, pebulutangkis Inggris Raya.

Keluarnya Tommy dari pelatnas rupanya mempunyai dampak lain dalam kesiapannya menuju Olimpiade Rio 2016. Sang ayah mengklaim jika anaknya berlatih dengan peralatan sendiri.

Icuk juga tidak tahu ke mana bantuan peralatan yang seharusnya menjadi hak anaknya. Menurutnya, kalau ada seharusnya diberikan, tapi kalau tidak ada, seharusnya ada konfirmasi.

Dengan kondisi yang masih memanas selama persiapan Olimpiade, Tommy akhirnya harus meraih hasil yang mengecewakan. Ia hanya mampu melaju hingga babak perempatfinal tunggal putra setelah kalah dari pemain asal Inggris Raya, Rajiv Ouseph, dengan skor 13-21, 21-14, 15-21.

Situasi seperti ini tentu tidak perlu berlanjut dan harus segera menemui titik temu. INDOSPORT pun kali ini akan coba mengulas langkah rekonsiliasi yang mungkin bisa mencairkan suasana.

452