Critic Sport

Awal 'Keberuntungan' Wiranto dan Menanti Taji PBSI di Bawah Sang Jenderal

Jumat, 23 Desember 2016 15:00 WIB
Penulis: Lanjar Wiratri | Editor: Joko Sedayu
© PBSI
Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon Copyright: © PBSI
Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon
Regenerasi Pemain

Di ajang Dubai Super Series Final 2016, Indonesia gagal meraih satu gelar pun. tak berhasilnya pebulutangkis Indonesia memberikan gelar di penghujung tahun tentunya akan menjadi evaluasi utama Susy Susanti untuk memulai tugasnya sebagai Kabidpinpres yang baru.

Regenerasi pemain menjadi salah satu fokus utama peraih medali emas Olimpiade Barcelona 1992 tersebut. Susy ingin agar para pebulutangkis lapis kedua dan ketiga tak hanya berdiam diri menunggu kesempatan, mereka lah yang harus menjemput kesempatan bermain di level atas dengan kerja keras.

"Mungkin andalan kita untuk merebut gelar tahun depan masih dari sektor ganda. Kita memang tertinggal dari negara-negara lain, tapi kita bakal kerja ekstra keras mempertahankan prestasi," ujar peraih medali emas Olimpiade Barcelona 1992 tersebut.

"Untuk pemain-pemain yang masih ada di peringkat bawah, mereka tidak boleh hanya sekedar menunggu giliran. Harus bersiap supaya dapat kesempatan lebih banyak lagi untuk main. Lapis kedua dan ketiga harus kerja keras agar regenerasi terus jalan," tambahnya

Hasil di Dubai Super Series Final 2016 tahun ini pun menjadi evaluasi khusus bagi Susy Susanti di era kepemimpinannya sebagai Kabidpinres baru. Meski tak ada wakil di final, Susy menganggap penampilan Indonesia yang hanya mampu mencapai semifinal melalui Praveen/Debby sudah maksimal.