Indonesia Open 2017

Tzu Ying Santai Meski Rekor Kemenangannya Diputus Si Cantik Jindapol

Sabtu, 17 Juni 2017 05:47 WIB
Penulis: Petrus Manus Da' Yerimon | Editor: Arum Kusuma Dewi
© Herry Ibrahim/Indosport.com
Nitchaon Jindapol bersalaman setelah pertandingan. Copyright: © Herry Ibrahim/Indosport.com
Nitchaon Jindapol bersalaman setelah pertandingan.

Pebulutangkis nomor 1 dunia di tunggal putri, Tai Tzu Ying, menjadi pemain unggulan lainnya yang harus angkat koper lebih awal dari Plenary Hall, Jakarta. Ia menelan kekalahan dari Nitchaon Jindapol di babak perempatfinal Indonesia Open 2017. Tzu Ying menyerah dalam tiga set dengan skor 19-21, 21-8, dan 17-21.

Kekalahan dari Jindapol pun memutus rekor kemenangan beruntun yang dimiliki pemain berusia 22 tahun ini. Pasalnya sebelum kalah hari ini, Tzu Ying tercatat sebagai pebulutangkis putri yang tak terkalahkan dalam delapan bulan terakhir.

© FirstpostSports‏Verified account
Tai Tzu Ying juara tunggal putri MalaysiaSSP 2017. Copyright: FirstpostSports‏Verified accountTai Tzu Ying juara tunggal putri Malaysia SSP 2017.

Meksi rekor apiknya dicoreng oleh Jindapol, Tzu Ying hanya tersenyum simpul. Ia mengaku tidak mempermasalahkan hal itu dan menampik kalau kekalahannya lantaran terbebani rekor pribadinya.

"Saya tidak mengalami tekanan dengan rekor tersebut, setelah ini saya hanya akan berusaha sekeras mungkin sebagai persiapan di kejuaraan berikutnya," ujar Tzu Ying secara singkat usai laga.

Baca Juga

Lebih lanjut, Tzu Ying juga mengonfirmasi kalau dirinya tidak keberatan absen di kejuaraan dunia tahun ini. Pasalnya ia akan mengikuti Summer Universiade 2017 di Taiwan yang akan berlangsung pada 19 - 30 Agustus 2017. Tzu Ying tidak ingin melewatkan event bergengsi di negara kelahirannya tersebut.

© Herry Ibrahim/Indosport.com
Salam Nitchaon Jindapol usai pertandingan. Copyright: Herry Ibrahim/Indosport.comSalam Nitchaon Jindapol usai mengalahkan Tai Tzu Ying.

"Saya sama sekali tidak keberatan tidak ikut kejuaraan dunia walaupun saat ini saya di peringkat pertama. Saya lebih memilih ikut Summer Universiade karena itu event besar dan digelar pertama kali di negara saya," tutup pemenang Badminton Asia Championship 2017 ini.