Meski Kini Setara, soal Penonton Indonesia Open Berbeda dengan All England

Selasa, 3 Juli 2018 13:56 WIB
Penulis: Herry Ibrahim | Editor: Arum Kusuma Dewi
© Herry Ibrahim/INDOSPORT
Kiri-kanan: pemain tunggal putra Anthony Sinisuka Ginting, ganda putri Rizki Amelia Pradipta, tunggal putri Gregoria Marizka, Kepala Bidang Prestasi PBSI Susi Susanti, ganda campuran Liliyana Natsir, dan ganda putra Fajar Alfian. Copyright: © Herry Ibrahim/INDOSPORT
Kiri-kanan: pemain tunggal putra Anthony Sinisuka Ginting, ganda putri Rizki Amelia Pradipta, tunggal putri Gregoria Marizka, Kepala Bidang Prestasi PBSI Susi Susanti, ganda campuran Liliyana Natsir, dan ganda putra Fajar Alfian.
Fanatisme

Berbeda dengan olahraga tenis dengan aturan ketatnya terhadap penonton, bulutangkis merupakan cabang yang membebaskan suporternya untuk mendukung pemain kesayangannya sebebas mungkin. Nah, hal lumrah inilah yang biasa kita temukan dari para suporter Indonesia.

Sesuatu yang tidak bisa ditemukan di All England, di mana penonton terlihat tidak bebas menyoraki atlet yang didukungnya kapan pun dia suka. Kejuaraan tertua bulutangkis tersebut tampak masih menilai jika atlet butuh konsentrasi penuh saat bertanding, di samping budaya dan kedewasaan para suporternya dalam menikmati pertandingan.

Agar tidak menggangu jalannya pertandingan, suporter hanya bertepuk tangan, bersorak, dan berteriak saat poin masuk atau selesai pertandingan.

Untuk Indonesia Open, jangan harap hal tersebut bisa terjadi. Suporter tidak akan henti-hentinya memberikan dukungan sepanjang hari di Istora Senayan. Faktor ini pula, pemain seperti Lin Dan tercatat tidak pernah menaklukkan keangkeran Istora karena mengaku tidak pernah suka bermain di Indonesia karena suporternya yang berisik.

Well, Selamat Datang di Indonesia Open!

Jadwal Pertandingan Babak 16 besar Piala Dunia 2018 Hari Ini, Selasa (03/07/18) dan Rabu (04/07/18):

Terus ikuti berita terbaru INDOSPORT dengan topik: PIALA DUNIA 2018 RUSIA