3 Pebulutangkis Cantik Dunia Kritik Aturan BWF

Minggu, 30 Desember 2018 14:26 WIB
Penulis: Dimas Ramadhan Wicaksana | Editor: Abdurrahman Ranala
© INDOSPORT/Getty Images
Pusarla Venkata Sindhu dan Saina Nehwal. Copyright: © INDOSPORT/Getty Images
Pusarla Venkata Sindhu dan Saina Nehwal.

INDOSPORT.COM – Induk organisasi bulutangkis dunia, BWF kembali mendapatkan kritikan mengenai aturannya. Terbaru, kritikan datang dari 3 pebulutangkis tunggal putri dunia, Saina Nehwal, Carolina Marin, dan Pusarla Venkata Sindhu.

Pada awal tahun 2018 lalu, BWF sempat membuat terobosan baru yang sangat besar, yakni berupa aturan jumlah turnamen. Setiap pemain yang menempati peringkat di atas 15 dunia di tiap sektor, wajib mengikuti setidaknya 12 turnamen per tahun. Jika kurang, maka akan terkena denda besar dari BWF.

Aturan itu pun menimbulkan banyak reaksi, baik pro maupun kontra. Terbaru, reaksi kontra berupa kritikan pun mendatangi BWF. Kritikan itu berasal dari 3 pebulutangkis tunggal putri cantik dunia, Saina Nehwal, Pusarla Venkata Sindhu, dan Carolina Marin.

“Dengan mengurangi jumlah turnamen, maka kecil kemungkinan pemain akan mendapatkan cedera. Kenapa harus 20 turnamen per tahun? Di tenis, mereka hanya bisa empat atau lima Grand Slams dan mendapat uang yang banyak,” kata Saina seperti dikutip dari portal berita sport Times of India.

© JOHANNES EISELE/AFP/Getty Images
Carolina Marin jadi juara dunia 2018. Copyright: JOHANNES EISELE/AFP/Getty ImagesCarolina Marin jadi juara dunia 2018.

Senada dengan Saina, Marin merasa banyaknya turnamen membuat para pemain cedera. Seperti yang ia alami hampir sepanjang tahun 2018 ini sampai harus absen di BWF World Tour Finals 2018.

"Jika Anda ingin menjadi profesional, mereka tidak dapat menerapkan peraturan ini kepada para pemain. Saat ini, mereka memaksa pemain untuk tampil di begitu banyak turnamen dan kami cedera," ujar peraih 3 gelar Kejuaraan Dunia ini.

Sindhu yang hanya mampu meraih gelar BWF World Tour Finals 2018 menyebut bahwa jika turnamen tidak terlalu banyak, maka tiap pemain akan melakukan persiapan dengan baik dan kualitas pertandingan menjadi lebih baik.

"Pada tingkat ini, kami pasti tidak bisa memberikan yang terbaik atau berada di level tertinggi sepanjang waktu. Saya akan mengatakan bahwa kami harus memiliki jumlah turnamen terbatas dan mempersiapkan diri dengan baik,” tutur peraih medali perak Olimpiade Rio 2016 ini.

Ikuti Terus Update Bulutangkis dan Berita Olahraga Lainnya di INDOSPORT.COM.