In-depth

Menakar Peluang Tontowi/Liliyana Kalahkan Zheng/Huang di Final Indonesia Masters 2019

Minggu, 27 Januari 2019 11:03 WIB
Editor: Coro Mountana
© Humas Pelatnas PBSI
Tontowi Ahmad dan Liliyana Natsir gagal merengkuh gelar juara Indonesia Masters 2018 Copyright: © Humas Pelatnas PBSI
Tontowi Ahmad dan Liliyana Natsir gagal merengkuh gelar juara Indonesia Masters 2018
Rekor Pertemuan

Peluang Tontowi/Liliyana untuk menjadi juara di final Indonesia Masters dapat dilihat dari berbagai sisi untuk dianalisis. Salah satunya adalah jika kita menilik dari rekor pertemuan di mana kedua pasangan yang nyatanya cukup sering bertemu di ajang bergengsi.

Pertemuan pertama Tontowi/Liliyana dengan Zheng/Huang ternyata terjadi di babak final Indonesia Masters 2018. Dengan kata lain final tahun ini merupakan ulangan dari pertandingan tahun lalu di ajang yang sama.

Pada saat itu, Tontowi/Liliyana tidak beruntung karena harus menelan kekalahan dengan dua set langsung. 14-21, 11-21 menjadi skor akhir di pertandingan yang membuat Indonesia tidak dapat meraih gelar juara di sektor ganda campuran.

© INDOSPORT
Zhing Siwei (kanan) dan Huang Yaqiong. Copyright: INDOSPORTZheng Siwei (kanan) dan Huang Yaqiong.

Kalah di Indonesia, membuat Tontowi/Liliyana berlatih lebih keras hingga kesempatan untuk revans itu hadir di ajang Badminton Asia Championships 2018. Saat itu, Tontowi/Liliyana sukses membalas dendam dengan kemenangan 21-11, 21-13.

Sayang di pertemuan selanjutnya di Asian Games 2018, Tontowi/Liliyana kembali harus menelan kekalahan dari pasangan nomor satu di China itu. Sempat bermain alot di set kedua, Tontowi/Liliyana dipaksa menyerah 13-21, 18-21.

Teranyar, kedua pasangan benar-benar bermain ketat dan sengit di ajang Denmark Open 2018. Bermain dengan tiga set, Tontowi/Liliyana harus mengakui kekalahan lagi dengan skor 11-21, 21-19, 17-21.

Secara keseluruhan, Tontowi/Liliyana bertemu dengan Zheng/Huang sebanyak 4 kali dengan satu kemenangan milik Indonesia. Lantas apa yang terjadi dengan pertemuan kelima sekaligus bakal menjadi yang terakhir kalinya?