INDOSPORT.COM - Tommy Sugiarto dan Marcus Fernaldi Gideon baru saja mendapat kartu merah dalam gelaran All England 2019 yang tengah berlangsung di Birmingham, Inggris. Kasus keduanya hampir sama, yakni dianggap terlambat masuk ke lapangan.
Namun masih ada sejumlah pihak yang tentunya belum memahami secara pasti mengapa wasit sampai memberikan kartu merah ke Tommy dan Marcus. Mereka dianggap melakukan pelanggaran lantaran melebihi batas waktu rehat 20 detik yang telah ditentukan saat perpindahan gim.
“Tommy dan Gideon terkena kartu merah yang berakibat lawan langsung mendapat poin. Hal tersebut terjadi karena dari setiap perpindahan gim atau jeda di angka sebelas, wasit akan umumkan bahwa permainan akan dilanjutkan dalam dua puluh detik,” terang legenda bulutangkis Indonesia, Yuni Kartika.
Jika dalam waktu tersebut pemain tidak kunjung masuk ke lapangan, wasit pun berhak mengeluarkan kartu lantaran menganggap pemain kurang disiplin. Akibatnya, lawan pun mendapat keuntungan berupa perpindahan servis atau tambahan satu poin seperti yang terjadi pada kasus Tommy dan Marcus.
Menyusul Marcus, Tommy mendapat hukuman kartu merah saat bertanding melawan wakil China, Huang Yuxiang, Kamis (08/03/19). Ia pun pada akhirnya berhasil memenangkan laga dengan skor akhir 22-24, 21-17, 21-16 dan melaju ke babak perempatfinal All England 2019.
Lalu seperti apa sebenarnya aturan pemberian kartu penalti dalam olahraga bulutangkis? Ada yang namanya kartu kuning, kartu merah, dan kartu hitam. Namun masing-masing memiliki fungsi berbeda sesuai tingkat pelanggaran yang dilakukan pemain.
Kartu kuning akan diberikan kepada pemain yang melakukan kesalahan kecil dan hanya butuh diperingatkan. Kartu merah satu tingkat di atas kartu kuning sedangkan kartu hitam adalah yang paling berat karena pemain dikeluarkan dari pertandingan atau bahkan didiskualifikasi.
Ikuti Terus Berita Sepak Bola dan Berita Olahraga Lainnya Hanya di INDOSPORT.COM