Mengenang 'Civil War' Liem Swie King vs Rudy Hartono di All England 1978

Sabtu, 9 Maret 2019 16:01 WIB
Editor: Coro Mountana
© Indosport.com
Mengenang 'Civil War' Liem Swie King vs Rudy Hartono di All England 1978. Copyright: © Indosport.com
Mengenang 'Civil War' Liem Swie King vs Rudy Hartono di All England 1978.

INDOSPORT.COM – Sayup-sayup terdengar teriakan 7000 penonton di Inggris yang terhibur dengan aksi menawan dari dua finalis asal Indonesia di ‘civil warAll England 1978. Civil war sendiri secara harafiah berarti perang madani atau perang saudara.

‘Civil war’ All England 1978 yang mempertemukan Liem Swie King dengan Rudy Hartono merupakan duel yang sangat menakjubkan. Meski bersaudara karena sama-sama Indonesia, sebenarnya dua finalis berasal dari latar belakang yang berbeda.

Rudy Hartono adalah manusia pencetak rekor dengan memenangkan gelar All England terbanyak hingga saat ini yaitu berjumlah 8 kali. Sedangkan Liem Swie King hanyalah ‘bocah ingusan’ yang belum pernah memenangi All England, lantas mengapa mereka bisa bertemu di partai puncak?

Mundur ke tahun 1973 saat pembukaan Pekan Olahraga Nasional (PON) dibuka secara gegap gempita di Jakarta. Liem Swie King yang saat itu baru berusia 17 tahun sangat antusias menyambut pesta olahraga itu karena dapat berfoto dengan legenda bulutangkis, Christian Hadinata.

© Istimewa
Ade Chandra/Christian Hadinata. Copyright: IstimewaAde Chandra/Christian Hadinata.

Sejak saat itu, Liem Swie King berlatih dengan sangat keras tanpa mengenal siang dan malam demi mewujudkan ambisinya untuk memenangi All England.

Liem Swie King pun langsung turun di arena All England sejak tahun 1974, tetapi ia selalu gagal. Mulai dari saat kalah dari Svend Pri (Denmark) di 16 besar hingga kalah di perempatfinal dari Flemming Delfs (Denmark) di tahun 1975.

Barulah di All England 1976, Liem Swie King mengalami peningkatan yang signifikan secara prestasi. Setelah sebelumnya ia terhenti di 16 besar dan perempatfinal, akhirnya di 1976 King berhasil mencapai babak final.

Sayang dirinya menghadapi Rudy Hartono dalam ‘civil war’ jilid pertama yang saat itu sedang dalam peforma terbaiknya. Liem Swie King pun ‘kalah’ di final itu yang membuat Rudy Hartono meraih gelar All England kedelapannya yang hingga saat ini masih belum ada yang menyamai.

Liem Swie King yang saat itu merupakan rising star tidak menyerah dan berlatih lebih keras lagi hingga akhirnya dirinya sampai di final All England 1978. Takdir berkata jika Liem Swie King ingin mewujudkan ambisinya, maka ia harus lewati hadangan dari Rudy Hartono di ‘civil war’ jilid kedua.