1989, Kejaiban Tim Indonesia Juara Piala Sudirman Pertama dan Terakhir

Sabtu, 4 Mei 2019 16:20 WIB
Penulis: Tiyo Bayu Nugroho | Editor: Isman Fadil
© Repro/Wisnu /Sejarah Bulutangkis Indonesia (PBSI, 2004) Eli Suhaeli/INDOSPORT
Tim Indonesia menjadi juara dalam ajang perdana Piala Sudirman setelah mengalahkan Korea Selatan pada babak final, yang diselenggarakan di Istora Senayan, Jakarta, 29 Mei 1989. Copyright: © Repro/Wisnu /Sejarah Bulutangkis Indonesia (PBSI, 2004) Eli Suhaeli/INDOSPORT
Tim Indonesia menjadi juara dalam ajang perdana Piala Sudirman setelah mengalahkan Korea Selatan pada babak final, yang diselenggarakan di Istora Senayan, Jakarta, 29 Mei 1989.

INDOSPORT.COM - Terdapat keajaiban bagi Tim Indonesia yang meraih gelar juara pertama dan terakhir Piala Sudirman pada 1989. Berikut kisah heroik mereka.

Tak terasa turnamen Piala Sudirman 2019 akan dihelat, tepatnya 19 hingga 26 Mei mendatang. Piala Sudirman merupakan turnamen bulutangkis beregu campuran.

Mulai dari tunggal putra, putri, ganda campuran, ganda putra, dan putri. Mereka akan saling bahu membahu dalam memenangkan disetiap pertandingan melawan negara lain.

Piala Sudirman 2019 akan dihelat di Guangxi Sports Center, Nanning, China. Terdapat 32 peserta yang ikut berpartisipasi dalam ajang ini.

Tim Indonesia tergabung di Grup 1 B bersama Denmark dan Inggris. Tentu bukan lawan yang mudah bagi Tim Indonesia maka diturunkan pemain-pemain terbaik.

© youtube
Eddy Kurniawan legenda bulutangkis Indonesia Copyright: youtubeEddy Kurniawan legenda bulutangkis Indonesia.

Mereka diharapkan bisa kembali mengulang kejayaan yang sempat dirasakan oleh para legenda bulutangkis Indonesia, seperti Susy Susanti hingga Eddy Hartono.

Sebab Tim Indonesia pernah meraih gelar juara Piala Sudirman pada 1989 atau 30 tahun yang lalu. Saat itu ajang ini dihelat di Istora Senayan, Jakarta.

Mudah di Babak Grup

© Istimewa
Rudy Gunawan/Eddy Hartono. Copyright: IstimewaLegenda ganda putra Indonesia Rudy Gunawan/Eddy Hartono.

Tim Indonesia tergabung dalam Grup A bersama Korea Selatan dan Inggris. Ajang yang pertama kali digelar ini sukses membuat Tim Indonesia bisa melenggang dengan mudah ke babak berikutnya.

Tim Indonesia sukses mengalahkan Korea Selatan dengan skor mencolok 4-1. Saat itu Indonesia memang menjadi jawara olahraga bulutangkis.

Ketika melawan Inggris, Tim Indonesia juga berhasil memenangkan pertandingan dengan skor yang sangat meyakinkan, yakni 5-0 untuk Susi Susanto dan kolega.

Menang dua kali membuat Tim Indonesia dan Korea Selatan lolos ke babak berikutnya, lantaran Korea Selatan mampu mempecundangi Inggris dengan skor 5-0.

Tanpa Rintangan di Semifinal

© youtube
Verawaty Fajrin saat jadi pemain. Copyright: youtubeVerawaty Fajrin saat masih menjadi atlet bulutangkis Indonesia.

Sebagai jawara Grup A Tim Indonesia di babak semifinal berjumpa dengan runner up Grup B, yaitu Denmark. Dengan kepercayaan yang tinggi tentu akan mudah bagi Tim Indonesia.

Ternyata benar saja, Eddy Kurniawan dan kawan-kawan mampu mencukur wakil dari Eropa tersebut dengan skor sangat mentereng, yakni 5-0 tanpa balas.

Di pertandingan lain, Korea Selatan (runner up Grup A) mendapat perlawanan sengit dari China (juara Grup B). Namun berhasil dimenangkan oleh Lee Young Suk dan rekan-rekan dengan skor 3-2.

Keajaiban Final

© Tony Marshall/EMPICS via Getty Images
Legenda pebulutangkis Indonesia, Susy Susanti. Copyright: Tony Marshall/EMPICS via Getty ImagesLegenda pebulutangkis Indonesia, Susy Susanti.

Sampai akhirnya di partai puncak Tim Indonesia kembali bersua dengan Korea Selatan, yang pernah mereka kalahkan di babak grup. Harusnya laga bisa berjalan dengan mudah.

Akan tetapi, final yang digelar pada 29 Mei 1989 ini membuat publik Indonesia sedikit panik. Karena Korea Selatan malah bisa unggul dengan selisih 0-2.

Peluang Tim Indonesia untuk bisa membalikan keadaan ada pada perjuangan dari tunggal putri Susy Susanti. Meski kalah 10-12 pada gim pertama tapi ia mampu bangkit.

Di gim kedua, Susy juga sudah hampir kalah mengingat sudah tertinggal lebih dulu 7-10. Akan tetapi Susy tetap tenang dan tak menyerah hingga akhirnya bisa menyamakan dan menang 12-10.

Mental lawan yang jatuh dimanfaatkan Susy dengan baik, dimana pada gim ketiga ia berhasil mengalahkan tunggal putri Korea Selatan Lee Young Suk dengan skor 11-0.

Semangat Susy pun menular ke rekan-rekannya, yakni tinggal putra Eddy Kurniawan dan ganda campuran Verawati/Eddy Hartono. Keduanya sukses membalikan keadaan dan membawa Tim Indonesia juara.

Hasil Piala Sudirman 1989 (Indonesia 3-2 Korea Selatan):

Park Joo Bong/Kim Moon So vs Eddy Hartono/Rudy Gunawan: 15-9, 8-15, 15-13.
Hwang Hye Young/Chung So Young vs Verawati Fajrin/Yanti Kusmiati: 15-12, 15-6.
Susy Susanti vs Lee Young Suk: 10-12, 12-10, 11-0.
Eddy Kurniawan vs Han Sung Kok: 15-4, 15-3.
Verawati Fajrin/Eddy Hartono vs Park Joo Bong/Chung So Young: 18-13, 15-3.

Terus Ikuti Update Piala Sudirman 2019 dan Berita Olahraga Lainnya Hanya di INDOSPORT.COM.