3 Peraih Medali Olimpiade Bulutangkis yang Memilih 'Khianati' Indonesia

Sabtu, 15 Juni 2019 15:37 WIB
Penulis: I Made Dwi Kardiasa | Editor: Cosmas Bayu Agung Sadhewo
© RAJES PAUL/ The Star
Danny Bawa Chrisnanta dan Vanessa Neo Copyright: © RAJES PAUL/ The Star
Danny Bawa Chrisnanta dan Vanessa Neo
2. Danny Bawa Crisnanta

Terakhir ada Danny Bawa Crisnanta, pria kelahiran Salatiga 30 Desember 1988 ini memiliki darah campuran Indonesia dan Singapura. Danny merupakan salah satu pemain ganda putra dan campuran yang cukup hebat.

Di sektor ganda putra Danny dipasangkan dengan Afiat Yuris Wirawan dan berhasil mendapat emas di kejuaraan Brasil International 2006. Hal yang nyaris sama juga terjadi di ganda campuran ketika dipasangkan bersama Meiliana Jauhari yang mana dirinya berhasil menyabet medali perak di ajang yang sama.

Sayangnya meski memiliki darah Indonesia, Danny justru lebih memilih kewarganegaraan Singapura. Mulai tahun 2013 lalu pria yang saat ini berusia 30 tahun itu telah resmi berkewarganegaraan Singapura.

Berpindah kewarganegaraan ke Singapura tetap mampu membuatnya mendapat berbagai gelar kejuaraan. Tercatat dirinya telah menyumbangkan medali emas di Macau Open 2014, Malaysia Masters 2014, Nepal International 2017, dan Hungarian international 2016.

3. Mia Audina

© Internet
Caption Copyright: InternetMia Audina

Mia Audina merupakan atlet kelahiran Jakarta, 22 Agustus 1979. Atlet bulutangkis ini sempat mengharumkan nama Indonesia dengan meraih medali perak di Olimpiade Atlanta 1996 dan medali emas di SEA games 1997.

Wanita berusia 39 tahun ini dulunya merupakan pebulutangkis tunggal putri terbaik di masanya. Salah satu hal yang cukup mengejutkan, di usia 14 tahun Mia bahkan mampu masuk bagian tim Piala Uber Indonesia 1994.

Hal ini membuatnya menjadi anggota tim Piala Uber termuda sepanjang sejarah bulutangkis. Meski tergolong muda, Mia sukses menjadi penentu kemenangan di Piala Uber 1994 dan 1996, hingga mendapat julukan "Si Anak Ajaib."

Dirinya juga sukses mempersembahkan banyak gelar juara bagi Indonesia seperti medali perak Olimpiade Atlanta 1996, medali emas SEA Games 1997, Piala Uber 1994 dan 1996, Jepang Open 1997, Singapura Open 1997, dan Indonesia Open 1998.

Sayang, Mia pada akhirnya memutuskan untuk berpindah kewarganegaraan usai menikah dengan pria berkebangsaan Belanda, Tylio Arlo Lobman. Wanita ini sempat membuat permohonan agar tetap bermain untuk Indonesia, namun ditolak oleh Indonesia hingga akhirnya ia putuskan pindah ke Belanda.