In-depth

Profil Kevin Sanjaya Sukamuljo: Sang Maestro Bulutangkis 'Super Tengil' yang Genap 24 Tahun

Jumat, 2 Agustus 2019 09:27 WIB
Penulis: Shella Aisiyah Diva | Editor: Lanjar Wiratri
© Herry Ibrahim/INDOSPORT
Ganda putra Indonesia, Kevin Sanjaya/Marcus Fernaldi melaju ke semifinal Indonesia Open 2019 setelah mengalahkan ganda China, Zhang Nan/Ou Xuan Yi dengan skor 21-12 dan 21-16 di Istora Senayan, Jumat (19/07/19). Foto: Herry Ibrahim/INDOSPORT Copyright: © Herry Ibrahim/INDOSPORT
Ganda putra Indonesia, Kevin Sanjaya/Marcus Fernaldi melaju ke semifinal Indonesia Open 2019 setelah mengalahkan ganda China, Zhang Nan/Ou Xuan Yi dengan skor 21-12 dan 21-16 di Istora Senayan, Jumat (19/07/19). Foto: Herry Ibrahim/INDOSPORT

INDOSPORT.COM - Tepat hari ini, salah satu pebulutangkis ganda putra Indonesia yang super tengil, yaitu Kevin Sanjaya Sukamuljo resmi bertambah usia.

Ya, tepat hari ini, pebulutangkis yang telah meraih berbagai gelar bergengsi turnamen bulutangkis tersebut hari ini berusia 24 tahun. Seperti diketahui, Kevin Sanjaya dilahirkan pada tanggal 2 Agustus 1995 di Banyuwangi, Jawa Timur.

Tak ada yang menyangka kalau pebulutangkis yang kerap kali menampilkan aksi tengil di lapangan tersebut ternyata bisa melangkah sejauh ini hingga menasbihkan dirinya menjadi ganda putra nomor 1 di dunia bersama dengan pasangannya Marcus Fernaldi Gideon.

Sebelum resmi berusia 24 tahun hari ini, Kevin Sanjaya tercatat baru saja menorehkan dua prestasi beruntun yang luar biasa di dua pagelaran BWF World Tour Super 1000 dan Super 750.

Meraih podium pertama untuk kedua kalinya di Indonesia Open 2019, Kevin Sanjaya akhirnya hattrick di Japan Open 2019 bersama dengan Marcus Gideon setelah mereka kembali memenangkan duel 'all-Indonesian final' atas Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan pada Minggu (28/07/19) lalu.

Hari ini, pada babak perempatfinal Thailand Open 2019, ia akan kembali bertemu dengan wakil Jepang yang telah mempermalukannya di final Badminton Asia Championships 2019 yakni Hiroyuki Endo/Yuta Watanabe.

Tentunya di hari spesialnya, Kevin Sanjaya tak ingin jika hari spesialnya ternodai oleh kekalahan untuk kali kedua atas wakil Jepang tersebut.

Pastinya ia akan mengeluarkan seluruh kemampuan terbaiknya demi membalas kekalahannya beberapa waktu lalu.

Kilas balik perjalanan karier

Kevin Sanjaya diketahui sudah mencintai dunia tepok bulu ini sejak usianya masih 2,5 tahun. Saat itu, ia sangat gemar menonton ayahnya bermain bulutangkis di belakang rumah.

Sejak saat itu bakal bermainnya mulai diasah dan terlihat semakin menonjol sehingga ayahnya berinisiatif mencarikannya pelatih untuk melatih sang anak.

Kevin pun akahirnya dimasukkan ke klub PB Sari Agung, Banyuwangi dan menimba ilmu di sana hingga ia menyelesaikan pendidikan Sekolah Dasar-nya, sebelum akhirnya pada tahun 2006 ia ikut serta dalam seleksi PB Djarum, tetapi gagal.

Kendati gagal, Kevin tak patah semangat dan kembali mencoba di tahun 2007. Alhasil, Kevin pun lolos audisi ketika usianya beranjak 11 tahun. Enam tahun berada di PB Djarum, ia mencoba nomor tunggal, tetapi tidak begitu sukses. Meski demikian, ia tak pantang semangat dan terus mencoba.

Beragam prestasinya yang mulai ditorehkannya akhirnya membuat Pelatnas Cipayung tertarik untuk merekrutnya pada tahun 2013. Dua tahun setelah bergabung, Kevin pun naik ke tingkat senior dan sukses menorehkan beragam prestasi di beberapa turnamen bulutangkis Internasional.

Apalagi setelah ia dipasangkan dengan pasangan yang tepat yakni Marcus Fernaldi Gideon di tahun 2015, prestasi demi prestasi pun mulai diraihnya. Mulai dari Malaysia Masters hingga menjuarai turnamen super bergengsi yakni All England.

Bersama Marcus, ia pun kini menempati ranking 1 dunia di sektor ganda putra, sejak 22 November 2017 dan masih bertahan hingga hari ini, tepat di hari jadinya yang ke-24.

Super Tengil

Tidak ada yang tidak setuju jika Kevin Sanjaya merupakan salah satu pebulutangkis Indonesia yang super tengil. Bagaimana tidak, berbagai aksinya di lapangan yang kadang membuat emosi lawan, terkadang mengundang beragam reaksi dari para pecinta bulutangkis Indonesia.

Bahkan jika Kevin Sanjaya tidak tengil saat bertanding, banyak yang menantikan aksi tengilnya dan sangat-sangat menunggu momen itu terjadi.

Salah satu aksi tengil Kevin Sanjaya yang baru-baru ini ia perlihatkan yaitu saat menghadapi pasangan asal China, Li Junhui/Liu Yuchen di semifinal Japan Open 2019.

Ia tertangkap kamera beberapa kali menampilkan aksi tengil kepada ganda putra China tersebut, seperti menaruh tangannya di telinga seolah-olah menyiratkan bahwa ia tak mendengar perkataan mereka, menirukan aksi Liu Yuchen yang gagal meniru skill dewanya di depan net dan masih banyak lagi.

Ya, demikianlah Kevin Sanjaya, si tengil yang banyak menorehkan segudang prestasi luar biasa sekaligus maestro bulutangkis yang belum tergantikan hingga sekarang.

Pretasi yang telah diraih

Tak perlu dipertanyakan lagi apa saja gelar yang telah diraih Kevin Sanjaya selama ia berpasangan dengan Marcus Fernaldi Gideon di nomor ganda putra.

Bagaimana tidak, ia tercatat sudah hattrick di Japan Open, India Open hingga China Open di Fuzhou. Sementara di turnamen bergengsi seperti All England dan Indonesia Open, Kevin Sanjaya sudah dua kali naik podium dan tak menutup kemungkinan kalau ia bersama dengan Marcus akan kembali naik podium di tahun-tahun mendatang.

Medali emas SEA Games dan Asian Games pun sudah pernah diraihnya, hanya saja medali emas Olimpiade yang belum pernah diraihnya dan ia berpeluang meraih medali itu pada tahun 2020 mendatang.

Demikian pula di turnamen Kejuaraan Dunia Bulutangkis yang menjadi salah satu gelar yang sangat ditargetkannya bersama dengan Marcus.