Singgung Progres Ganda Putri Indonesia, Begini Rencana PBSI ke Depannya

Selasa, 20 Agustus 2019 20:34 WIB
Penulis: Shintya Maharani | Editor: Arum Kusuma Dewi
© Herry Ibrahim/INDOSPORT
Ganda Putri Indonesia, Greysia Polii/Apriani Rahayu berhasil mengalahkan ganda Jepang, Ayoko Sakuramoto/Yukito Takahata dengan skor 21-15 dan 21-16 pada babak pertama Indonesia Open 2019 di Istora Senayan, Selasa (16/07/19). Foto: Herry Ibrahim/INDOSPORT Copyright: © Herry Ibrahim/INDOSPORT
Ganda Putri Indonesia, Greysia Polii/Apriani Rahayu berhasil mengalahkan ganda Jepang, Ayoko Sakuramoto/Yukito Takahata dengan skor 21-15 dan 21-16 pada babak pertama Indonesia Open 2019 di Istora Senayan, Selasa (16/07/19). Foto: Herry Ibrahim/INDOSPORT

INDOSPORT.COM - Salah satu dari tiga pasangan ganda putri Indonesia, yakni Yulfira Barkah/Jauza Fadhila Sugiarto dinyatakan gugur dari Kejuaraan Dunia Bulutangkis BWF 2019 setelah kalah pada putaran pertama.

Yulfira/Jauza kalah di dua set langsung dengan poin akhir, 14-21, 15-21 dari perwakilan Thailand Puttita Supajirakul/Sapsiree Taerattanachai.

Melihat fakta tersebut, sebelum Kejuaraan Dunia 2019 dimulai, INDOSPORT sempat berbincang dengan pihak PP PBSI, yakni Achmad Budiharto selaku Sekretaris Jenderal PBSI terkait progres dan rencana ganda putri Indonesia ke depannya.

Terutama soal tiga pasangan ganda putri yang turun ke kejuaraan dunia, yakni Greysia Polii/Apriyani Rahayu, Della Destiara Haris/Rizki Amelia Pradipta, dan Yulfira Barkah/Jauza Fadhila Sugiarto.

"Siapa pun yang diturunkan memang harus menunjukkan kemajuan atau  progres yang positif. Supaya apa? Supaya dari waktu ke waktu bisa memberikan gambaran yang paling terbaik," ujar Achmad Budiharto kepada INDOSPORT.

Achmad menambahkan, kemungkinan apapun bisa terjadi dan semuanya bergantung pada hasil yang diberikan oleh sang atlet.

"Kalau sudah kami coba berkali-kali tetapi tidak memberikan kemajuan ya mungkin akan dievaluasi lebih lanjut, apa harus dipertahankan atau harus ada perubahan status," pungkasnya tegas.