In-depth

Ahsan/Hendra ke Final Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2019: Bagai Buah Simalakama

Minggu, 25 Agustus 2019 18:49 WIB
Penulis: Martini | Editor: Lanjar Wiratri
© Shi Tang/Getty Images
Pasangan bulutangkis Indonesia, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan melakukan selebrasi usai taklukan pasangan China, Liao Min Chun/Su Ching Heng di St. Jakobshalle Copyright: © Shi Tang/Getty Images
Pasangan bulutangkis Indonesia, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan melakukan selebrasi usai taklukan pasangan China, Liao Min Chun/Su Ching Heng di St. Jakobshalle

INDOSPORT.COM – Indonesia memastikan satu tiket ke final Kejuaraan Bulu Tangkis Dunia 2019 melalui pasangan ganda putra, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan. Keduanya akan menghadapi pasangan asal Jepang, Takuro Hoki/Yugo Kobayashi pada Minggu (25/08/19) malam WIB dari Basel, Swiss.

Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan melaju ke babak final usai mengakhiri perang saudara dengan sesama wakil Indonesia, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto di semifinal, Sabtu (24/08/19) kemarin dengan skor 21-16, 15-21, 21-10.

Sementara satu wakil Indonesia lainnya di nomor ganda putra Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2019, Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon sudah lebih dahulu tersingkir di laga awal menghadapi pasangan Korea Selatan, Choi Sol Gyu/Seo Seung Jae.

Sebagai ganda putra nomor satu dunia, Kevin/Marcus masih belum konsisten dalam berlaga di sejumlah turnamen besar, khususnya di sepanjang tahun 2019. Mereka hanya mampu meraih medali emas dari empat ajang, yakni Malaysia Masters, Indonesia Masters, Indonesia Open, dan Japan Open.

Tiga dari empat medali emas tersebut bahkan didapat dari laga all Indonesia final menghadapi pasangan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan, yakni di ajang Indonesia Masters 2019, Indonesia Open 2019 dan Japan Open 2019 lalu.

Menariknya, statistik berbeda justru ditorehkan Ahsan/Hendra yang jauh lebih konsisten tahun ini, meski baru mendapat dua medali emas dari All England dan New Zealand Open, namun pasangan ini rutin melaju ke babak final, yakni tujuh kali di sepanjang tahun 2019.

Fakta tersebut memang menjadi buah simalakama bagi ganda putra Indonesia. Pasangan senior yang bahkan sudah memasuki usia pensiun, namun Ahsan/Hendra masih konsisten dalam mengharumkan nama Indonesia, dibanding pemain muda bulu tangkis Indonesia lainnya.

Wajar jika pemain lain berlindung di balik kata ‘pengalaman’ yang jelas sudah lebih banyak dilewati oleh Ahsan/Hendra. Namun, bukan tidak mungkin jika pemain muda juga bisa menjadi yang terbaik dengan kerja keras dan tentu saja konsisten di setiap pertandingan.