In-depth

Evaluasi Tunggal Putra Indonesia Pasca Kejuaran Dunia Bulutangkis 2019, Lebih Baik?

Rabu, 28 Agustus 2019 15:15 WIB
Editor: Matheus Elmerio Giovanni
© INDOSPORT
Jonatan Christie dan Anthony Ginting, dua unggulan tunggal putra Indonesia di Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2019. Copyright: © INDOSPORT
Jonatan Christie dan Anthony Ginting, dua unggulan tunggal putra Indonesia di Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2019.

INDOSPORT.COM - Baik Jonatan Christie atau Anthony Ginting, tunggal putra Indonesia tidak dapat berbicara banyak di Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2019, berikut evaluasi dari INDOSPORT.

Wakil Indonesia hanya mampu mengamankan medali emas di nomor ganda putra yang diwakili oleh Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan

Di mana ganda putra unggulan lainnya, seperti Kevin Sanjaya/Marcus Gideon terhenti di babak kedua. Sementara Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto terhenti di babak semifinal oleh Ahsan/Hendra.

Kembali lagi ke tunggal putra yang masih belum bisa konsisten pada penampilannya. Berbicara tunggal putra, tentu perhatian kita tertuju pada Anthony Ginting dan Jonatan Christie.

Memang, pada Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2019 yang baru saja berakhir pada Minggu (25/08/19) kemarin, ada satu lagi wakil Indonesia di tunggal putra. Yaitu Tommy Sugiarto yang juga terhenti di second round.

Tommy Sugiarto awalnya mampu melewati first round dengan sangat mulus. Saat dia mengalahkan wakil Sri Lanka, Niluka Karunaratne dengan dua set langsung.

Tapi langkah Tommy langsung terhenti di tangan wakil Denmark, Jan Ostergaard Jorgensen di second round dengan skor telak dua set langsung, 21-11, 21-15.

Terhenti di second round menjadi pencapaian yang cukup konsisten untuk Tommy. Pasalnya di Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2018 lalu, Tommy juga terhenti di babak yang sama.

© Herry Ibrahim/INDOSPORT
Tunggal putra Indonesia, Jonatan Christie. Foto: Herry Ibrahim/INDOSPORT Copyright: Herry Ibrahim/INDOSPORTTunggal putra Indonesia, Jonatan Christie. Foto: Herry Ibrahim/INDOSPORT

Tapi jangan salah, meski tak bisa berbicara banyak di kejuaraan dunia tahun ini, dua tunggal putra Indonesia lainnya, yakni Anthony Ginting dan Jonatan Christie malah mengalami peningkatan.

Ya mereka mengalami peningkatan pencapaian di Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2019 dibanding yang mereka alami pada tahun 2018 lalu.

Pada tahun 2018 di ajang yang sama, Anthony Ginting harus puas hanya melaju sampai second round. Sementara pada tahun 2019 ini, dia berhasil melaju sampai third round saat dikalahkan wakil India, Sai Praneeth Bhamidipati.

Menariknya, Sai Praneeth Bhamidipati merupakan sosok yang mengalahkan Jonatan Christie di babak perempatfinal Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2019.

Jojo, sapaan Jonatan Christie juga mengalami peningkatan dalam pencapaian mereka sebenarnya. Dia berhasil melaju sampai babak perempatfinal tahun ini, sementara tahun lalu, Jojo harus puas terhenti oleh wakil Malaysia, Liew Daren di first round.

Namun Jojo juga sudah mengatakan bahwa tersingkir dirinya di babak perempatfinal Kejuaraan Dunia Bulutangkis, salah satunya dikarenakan kondisi kakinya yang memang masih rawan cedera kambuhan.

"Saya ada problem sedikit di engkel saya tadi, sempat bunyi. Ada pengalaman pernah seperti ini, jadi sempat trauma juga. Ini penyebab mengapa game kedua tempo sedikit kendor," ucap Jojo usai pertandingan.

Benar sekali, pada set kedua menghadapi Sai Praneeth Bhamidipati, Jojo kalah telak dengan skor 14-21. Yang membuat dirinya kalah dalam dua set langsung.

Tapi di balik kegagalan tunggal putra Indonesia di Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2019, semangat juang mereka harus tetap kita apresiasi. Toh, ada peningkatan pencapaian dibanding penampilan mereka di ajang yang sama tahun 2018 lalu.

Secara keseluruhan, total tiga medali disabet oleh Indonesia di Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2019 ini. Satu medali emas pada ganda putra yang dimenangkan pasangan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan dan dua medali perunggu dari ganda putra, Fajar Alfian/Muhammad Rian dan ganda putri, Greysia Polii/Apriyani Rahayu.