Tunjukkan Gestur 'Menembak' Wasit dan Hakim Garis, Petenis AS Didenda Ratusan Juta

Senin, 2 September 2019 18:05 WIB
Penulis: Shella Aisiyah Diva | Editor: Nugrahenny Putri Untari
 Copyright:

INDOSPORT.COM - Petenis Amerika Serikat, Mike Bryan, didenda ratusan juta setelah menunjukkan gestur tubuh seolah-olah menembak wasit dan hakim garis saat bertanding di turnamen tenis Grand Slam AS Terbuka 2019.

Dilansir dari situs berita olahraga CNN, petenis spesialis sektor ganda tersebut didenda 10 ribu dolar AS atau setara Rp141,95 juta akibat aksinya tersebut. Bryan didenda lantaran melanggar aturan yang telah ditetapkan di gelaran turnamen Grand Slam tersebut.

Awal mula petenis Amerika Serikat tersebut memperagakan gestur tubuh tersebut dimulai ketika ia mendapat perlakuan yang tidak adil oleh wasit Mariana Alves, saat menghadapi pasangan Federico Delboni- Roberto Carballes Baena pada babak kedua AS Terbuka 2019, di Arthur Ashe Stadium.

Bryan pun lantas melakukan protes dengan menentang keputusan hakim garis. Sesaat setelah melihat video tayangan ulang yang menunjukkan bahwa keputusan hakim garis dan wasit tidak tepat, ia pun lantas memperagakan gestur seolah-olah menembak hakim garis dan wasit yang memimpin pertandingan tersebut.

Menggunakan raketnya, ia menirukan gaya seolah-olah mengangkat senapan dan mengarahkannya ke hakim garis dan wasit. Uniknya lagi, insiden tersebut bersamaan dengan serangkaian Undang-Undang Senjata Api yang baru mulai berlaku di Texas.

Mike Bryan pun lantas mengklarifikasi gestur tubuh yang ditunjukkannya dan mengatakan kalau gerakan tersebut hanya ditujukan hanya untuk bermain-main.

"Kami memenangkan poin dan gerakan itu dimaksudkan untuk bermain-main. Tetapi mengingat berita dan iklim politik baru-baru ini saya mengerti bagaimana gerakan saya dapat dipandang sebagai sesuatu yang sensitif," ujarnya.

Ia pun berjanji untuk tidak melakukan hal serupa di kemudian hari. Mike Bryan bersama pasangannya, Bob Bryan, akan menghadapi Jack Sock dan Jackson Withrow di babak 16 besar AS Terbuka 2019.