Jaga Tradisi Emas Olimpiade, PBSI Biarkan Ganda Putra Bersaing

Rabu, 4 September 2019 17:29 WIB
Editor: Arum Kusuma Dewi
© Herry Ibrahim/INDOSPORT
Ekspresi Kevin Sanjaya/Marcus Gideon saat selebrasi di laga semifinal Indonesia Open 2019. Copyright: © Herry Ibrahim/INDOSPORT
Ekspresi Kevin Sanjaya/Marcus Gideon saat selebrasi di laga semifinal Indonesia Open 2019.

INDOSPORT.COM - Sektor ganda putra masih menjadi andalan PBSI untuk mempertahankan gelar emas Indonesia di Olimpiade. Mereka akan dibiarkan bersaing untuk merebut posisi wakil Indonesia dalam Olimpiade 2020 di Tokyo, Jepang.

Dilansir Antara, Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PB PBSI Susy Susanti masih mempercayai wakil dari sektor ganda putra untuk menjaga tradisi emas bulutangkis dalam Olimpiade.

“Kami ingin menjaga tradisi emas, terutama di sektor ganda putra yang memang menjadi andalan,” katanya.

Susy juga menambahkan, Indonesia memiliki tiga pasangan ganda putra yang memiliki peluang besar untuk menoreh raihan emas dalam Olimpiade 2020 nanti.

Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon yang saat ini masih memuncaki ranking BWF berpeluang tampil di Tokyo diikuti dan Fajar Alfian/Muhammad  Rian Ardianto, dan Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan yang masing-masing menduduki peringkat ketujuh dan kesembilan.

Nantinya, hanya dua pasangan yang akan mewakili Indonesia bertanding di Olimpiade 2020.

PBSI tidak mempermasalahkan siapa yang akan berlaga mewakili Indonesia. Mereka masih memantau ranking para atlet berdasarkan BWF sebelum memutuskan siapa yang lebih berpeluang untuk tampil.

Indonesia telah berjaya dalam Olimpiade cabor bulutangkis sejak tahun 1972. Pada saat itu bulutangkis masih menjadi cabang ekshibisi, Rudy Hartono dan Andre Chandra/Christian Hadinata menyumbangkan dua emas dari Olimpiade yang diadakan di Munchen, Jerman.

Disusul 20 tahun kemudian, pada Olimpiade 1992 di Barcelona, Spanyol, secara resmi bulutangkis dipertandingkan di Olimpiade dan menjadi awal mula tradisi emas empat tahunan bulutangkis, kecuali pada 2012 di London.

Perolehan emas Indonesia terakhir dipersembahkan oleh pasangan ganda campuran Liliyana Natsir/Tontowi pada Olimpiade 2016 di Rio de Janeiro, Brasil.

Penulis: Suci Hardiyanti