Audisi PB Djarum Berhenti, Mohammad Ahsan Ikut Bereaksi

Senin, 9 September 2019 14:45 WIB
Editor: Lanjar Wiratri
© Shi Tang/Getty Images
Pasangan bulutangkis Indonesia, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan melakukan selebrasi usai taklukan pasangan China, Liao Min Chun/Su Ching Heng di St. Jakobshalle Copyright: © Shi Tang/Getty Images
Pasangan bulutangkis Indonesia, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan melakukan selebrasi usai taklukan pasangan China, Liao Min Chun/Su Ching Heng di St. Jakobshalle

INDOSPORT.COM – Pebulutangkis ganda putra andalan Indonesia, Mohammad Ahsan, ikut berpendapat soal PB Djarum yang berhenti mengadakan audisi umum bulutangkis mulai 2020 mendatang.

Ahsan sangat menyayangkan keputusan PB Djarum yang memutuskan untuk tak lagi menggelar audisi umum calon pemain bulutangkis pada 2020 mendatang. Ahsan yang bergabung dengan PB Djarum sejak 2007 itu menilai program Audisi Umum sangat berhasil menjaring anak-anak dengan bakat bagus dalam dunia bulutangkis di berbagai pelosok daerah.

“Sangat disayangkan soalnya Djarum satu-satunya klub yang mengadakan audisi di semua daerah, jadi bisa memantau bibit-bibit di daerah. Kalau tidak ada audisi lagi ya siapa yang bisa lihat bibit-bibit di daerah seperti itu,” ujar Ahsan saat dihubungi seperti dilansir dari Antara.

Ahsan sendiri merupakan salah satu orang yang menerima beasiswa PB Djarum. Ia mengakui bahwa PB Djarum tak hanya menjaring bakat-bakat muda bulutangkis dan memberi beasiswa melalui audisi, namun PB Djarum juga membantu karier para atlet binaannya.

Di lain pihak, PP PBSI juga menyayangkan keputusan pemberhentian audisi karena dapat menyebabkan regenerasi atlet bulutangkis terputus.

“Sangat disayangkan karena kita tahu bahwa audisi ini adalah salah satu metode rekrutmen dari pemain bulutangkis yang nantinya memang akan menjadi generasi penerus yang ada sekarang ini,” ujar Sekjen PBSI, Achmad Budiharto.

Sebagai informasi, pemberhentian audisi ini muncul setelah Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) melayangkan protes yang menyebutkan bahwa ada unsur eksploitasi anak dalam audisi yang dilakukan PB Djarum.

Menurut KPAI, eksploitasi itu terindikasi dari kaus peserta yang bertuliskan “Djarum Badminton Club”.

Menanggapi kedua hal tersebut, pihak PB Djarum menegaskan jika mereka dan Djarum merupakan dua entitas yang berbeda. Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation Yoppy Rosimin mengatakan bahwa akan ada program lain untuk tahun depan.

Meski begitu, PB Djarum yang telah mengumumkan bahwa 2019 merupakan tahun terakhir mengadakan audisi ini masih belum memberikan kejelasan tentang skema pemberhentian ini, apakah berlaku selamanya atau hanya sementara.

Penulis: Ergian Pinandita.