Peluang Tunggal Putri Indonesia di China Open 2019: Misi Sulit Fitriani dan Gregoria

Minggu, 15 September 2019 21:46 WIB
Penulis: Tiyo Bayu Nugroho | Editor: Rafif Rahedian
© INDOSPORT/Herry Ibrahim
Gregoria Mariska Tunjung, berhasil menang atas tunggal putri Jepang, Akane Yamaguchi. Copyright: © INDOSPORT/Herry Ibrahim
Gregoria Mariska Tunjung, berhasil menang atas tunggal putri Jepang, Akane Yamaguchi.

INDOSPORT.COM - Jelang China Open 2019 yang digelar 17 September mendatang tak ada salahnya untuk menengok sedikit peluang tunggal putri Indonesia.

Ajang bulutangkis internasional ini akan berlangsung di Olympic Sports Center Xincheng Gymnasium, Changzou, Jiangsu, China.

China Open 2019 yang berlevel Super 1000 ini berhadiah total Rp13 miliar (USD 1 juta). Tentunya pada pebulutangkis dunia siap menjadi juara.

Pada turnamen kali ini Indonesia mempercayakan nomor tunggal putri kepada dua perempuan andalan, yakni Gregoria Mariska Tunjung dan Fitriani.

Baik Fitriani maupun Gregoria bakal menjalani misi sulit karena dalam sejarahnya tunggal putri Indonesia belum pernah menjuarai China Open.

Akan tetapi tak ada yang tidak mungkin terjadi di dunia ini. Maka dari itu mari melihat peluang tunggal putri Indonesia di China Open 2019.

Gregoria Mariska Tunjung

© Humas PBSI
Kemenangan lagi dipersembahkan Gregoria Mariska Tunjung setelah menundukkan pebulutangkis Inggris Abigail Holden, grup B Piala Sudirman 2019. Foto: Humas PBSI Copyright: Humas PBSIKemenangan lagi dipersembahkan Gregoria Mariska Tunjung setelah menundukkan pebulutangkis Inggris Abigail Holden, grup B Piala Sudirman 2019. Foto: Humas PBSI

Pada babak pertama, Gregoria Marsika Tunjung akan bersua dengan wakil Amerika Serikat Zhang Beiwen. Laga ini tampaknya bisa dimenangkan Gregoria.

Pasalnya Gregoria sempat bersua Zhang pada ajang yang sama. Tepatnya di laga kedua. Gregoria pun berhasil mengalahkan Zhang dua set langsung 21-23, 20-22.

Ujian berat bakal dialami oleh Gregoria pada babak kedua. Pasalnya lawan berikut perempuan 20 tahun itu ialah salah satu dari Carolina Marin (Spanyol) dan Nozomi Okuhara (Jepang).

Pasalnya, Carolina Marin merupakan jawara China Open 2018. Bahkan secara head-to-head, Carolina unggul sekali dari Gregoria.

Sementara itu Nozomi Okuhara sendiri sempat mengandaskan Gregoria tiga kali dalam sejarah pertemuan mereka. Tentu dua orang ini bukan lawan yang mudah.

Meski begitu capaian Gregoria di China Open adalah bisa tembus ke perempatfinal. Hal itu terjadi pada edisi 2018.

Fitriani

© Herry Ibrahim/Indosport.com
Fitriani vs Rachanok Intanon Copyright: Herry Ibrahim/Indosport.comFitriani vs Rachanok Intanon

Sementara itu Fitriani akan mengawali langkahnya melawan wakil Korea Selatan Kim Ga Eun pada babak pertama China Open 2019.

Meski posisi Kim diatas Fitriani, tetapi bisa saja tunggal putri Indonesia itu mengalahkan lawannya. Sebab ini merupakan pertemuan pertama mereka dan tampaknya ada gengsi tersendiri.

Di babak kedua nanti, Fitriani bakal bersua dari pemenang pertandingan Busanan Ongbamrungphan (Thailand) vs Saina Nehwal (India).

Berdasarkan catatan pertemuan, Saina lebih diunggulkan dari Busanan. Karena wakil India itu sukses menang sebanyak tiga kali atas tunggal putri Thailand.

Lawan berat sesungguhnya akan terjadi ketika Fitriani bersua Saina Nehwal. Karena pebulutangkis putri unggulan ke-8 dunia itu belum pernah dikalahkan Fitriani dalam lima pertemuan terakhir.

Sementara itu Fitriani masih bisa melaju ke babak berikutnya andai bersua Busanan Ongbamrungphan di partai kedua. Sebab Fitriani unggul secara head-to-head, yakni 3-1.