Apa Kabar Alvent Yulianto? Paman Kevin Sanjaya yang Punya Segudang Prestasi

Selasa, 17 September 2019 14:51 WIB
Penulis: Arif Yahya | Editor: Arum Kusuma Dewi
© Hannah Peters/Getty Images
Alvent Yulianto, mantan pemain bulutangkis saat berlaga di Asian Games 2010 bersama Mohammad Ahsan. Copyright: © Hannah Peters/Getty Images
Alvent Yulianto, mantan pemain bulutangkis saat berlaga di Asian Games 2010 bersama Mohammad Ahsan.

INDOSPORT.COM - Pecinta bulutangkis awal tahun 2000-an tentu tak asing akan sosok yang satu ini. Dia adalah Alvent Yulianto, pebulutangkis ganda putra Indonesia.

Semasa menjadi pemain, pria kelahiran Banyuwangi, 11 Juli 1980 ini faktanya telah menorehkan banyak gelar bergengsi. Bersama Luluk Hadianto, dirinya sukses menyabet gelar empat superseries di tahun 2004 yakni; Singapore Open, Indonesia Open, Korea Open, dan Thailand Open.

Selain di nomor perorangan, di nomor beregu ia juga mampu membawa Indonesia meraih beberapa prestasi di antaranya; medali perunggu Piala Sudirman 2003, perak Piala Sudirman 2005, 2007, perunggu Asian Games 2006, medali emas SEA Games 2003.

Meski mencatatkan performa apik, paman dari Kevin Sanjaya ini ternyata sempat 'menghilang' setelah memilih keluar dari pelatnas.

Lama tak terdengar, barulah di tahun 2009, bersama pasangan barunya, Hendra Aprida ia berhasil comeback dengan menggondol gelar Indonesia International Challenge serta runner up Malaysia Open.

Selain berpasangan dengan Hendra AP, Alvent juga meraih prestasi tatkala berpartner dengan Markis Kido yakni meraih gelar Dutch Open 2012.

Usai pensiun, kakak sepupu dari Sansan (istri Hendra Setiawan) ini ternyata tetap mengabdikan hidupnya untuk bulutangkis.

"Iya mas, saat ini saya baru buka klub bulutangkis, namanya PB Specta, baru lima bulan," ujarnya saat dihubungi awak INDOSPORT, Selasa (17/09/19).

Saat disinggung adakah keinginan dirinya menjadi pelatih, Alvent menjawab dirinya masih harus belajar.

"Nah ini saya masih belajar dari anak-anak dulu. Selama ini saya kan cuma jadi pemain ke depannya kepengin, karena jadi pelatih menjadi tantangan sendiri dan tentunya perlu banyak belajar," tutup Alvent Yulianto.