In-depth

Evaluasi Tunggal Putri Indonesia Pasca China Open 2019

Rabu, 25 September 2019 14:50 WIB
Editor: Matheus Elmerio Giovanni
© Humas PBSI
Kemenangan lagi dipersembahkan Gregoria Mariska Tunjung setelah menundukkan pebulutangkis Inggris Abigail Holden, grup B Piala Sudirman 2019. Foto: Humas PBSI Copyright: © Humas PBSI
Kemenangan lagi dipersembahkan Gregoria Mariska Tunjung setelah menundukkan pebulutangkis Inggris Abigail Holden, grup B Piala Sudirman 2019. Foto: Humas PBSI

INDOSPORT.COM - Gagal bawa pulang gelar juara, ini evaluasi wakil Indonesia sektor tunggal putri di turnamen bulu tangkis China Open 2019 yang baru saja berakhir pada Minggu (22/09/19) lalu.

Pada turnamen China Open 2019, Indonesia hanya mengirimkan dua wakil untuk tunggal putri yaitu Gregoria Mariska Tunjung dan Fitriani.

Pecinta bulu tangkis Tanah Air lagi-lagi harus merasa kecewa melihat penampilan wakil Indonesia di sektor tunggal putri. Baik Gregoria dan Fitriani, tak ada yang mampu merengkuh gelar juara.

Ya, sangat mengecewakan memang kita harus menerima fakta menyedihkan bahwa Fitriani dan Gregoria harus terhenti sejak babak pertama China Open 2019 lalu.

Oleh karena itu, sangatlah menarik untuk mengevaluasi penampilan wakil Indonesia di sektor tunggal putri di China Open 2019. Berikut INDOSPORT bahas untuk Anda.

Fitriani

© humas PBSI
Fitriani tersingkir di Jepang Open 2019. Copyright: humas PBSIFitriani tersingkir di Jepang Open 2019.

Mungkin pelajaran yang bisa diambil oleh Fitriani dari China Open 2019 adalah jangan sampai dirinya kalah dengan keadaan lapangan seperti apapun.

Ya, Fitriani menghadapi wakil Korea Selatan, Kim Ga-eun di babak pertama China Open 2019. Sebenarnya, Fitriani berhasil menang telak di set pertama dengan skor 21-12.

Tapi set kedua berhasil dimenangkan oleh Kim Ga-eun dengan skor telak 21-12. Pertandingan pun ditentukan lewat set ketiga, di mana Fitriani harus kalah 13-21.

Menurut Fitriani dirinya sangat sulit mengendalikan pukulannya karena keadaan lapangan yang memang angin saat itu sangat kencang. Bahkan tidak hanya, Fitriani, Kim Ga-eun juga merasakan hal yang sama.

"Saya sering mengerem pukulan dan lebih hati-hati karena laju angin. Sementara itu, Kim memang lebih bisa mengendalikan dan menekan di gim kedua dan ketiga," ucap Fitriani dilansir dari situs resmi Badminton Indonesia.

Kini, Fitriani harus berjuang di Korea Open 2019. Dirinya pun baru saja memastikan laju ke babak kedua usai lawannya, wakil Jepang, Akane Yamaguchi mundur dari laga babak pertama.

Gregoria Mariska Tunjung

© Herry Ibrahim/INDOSPORT
Tunggal putri Indonesia, Gregoria Mariska menang atas tunggal Thailand, Pornpawee ChoChuwong dengan skor 21-10 dan 21-8 pada babak pertama Indonesia Open 2019 di Istora Senayan, Selasa (16/07/19). Copyright: Herry Ibrahim/INDOSPORTTunggal putri Indonesia, Gregoria Mariska menang atas tunggal Thailand, Pornpawee ChoChuwong dengan skor 21-10 dan 21-8 pada babak pertama Indonesia Open 2019 di Istora Senayan, Selasa (16/07/19).

Kini kita bahas penampilan Gregoria Mariska Tunjung di China Open 2019 lalu, yang bahkan menurut sang pemain memang dirinya sering lakukan kesalahan yang tak perlu.

Gregoria harus menghadapi perlawanan dari wakil Malaysia di tunggal putri, Zhang Beiwen. Sama seperti Fitriani, Gregoria harus kalah dalam tiga gim di babak pertama China Open 2019.

Ya, Gregoria sukses memenangkan gim pertama dengan skor telak 21-14 atas Zhang Beiwen. Tapi pada gim kedua, dia harus kalah tipis 19-21 dan gim ketiga, 16-21.

Pada gim ketiga yang berakhir 16-21, Gregoria dan Beiwen saling kejar skor dan laga berjalan sangat menarik. Tapi Gregoria harus menerima kekalahannya, apalagi dia mengaku pada gim kedua, sangat banyak kesalahan dia lakukan.

"Gim kedua memang saya kurang stabil untuk menjaga pola. Seperti saya unggul, lawan menyamakan skor dan dikejar terus-terusan. Saya juga kurang berani menyerang," ucap Gregoria dilansir dari Badminton Indonesia.

Kurang berani menyerang mungkin berpengaruh pada ketenangan dan kecepatan pada permainan Gregoria. Kini pebulutangkis yang baru berusia 20 tahun itu berlaga di Korea Open 2019 dan baru saja lolos ke babak kedua.

Semoga kesalahan Gregoria yang terjadi di China Open 2019 tak terjadi di Korea Open 2019. Tentu saja, pecinta bulu tangkis Indonesia berharap ada satu wakil tunggal putri kita meraih gelar juara.