In-depth

Evaluasi Ganda Putra Indonesia Pasca China Open 2019: Tanpa Cela

Sabtu, 28 September 2019 17:39 WIB
Penulis: Luqman Nurhadi Arunanta | Editor: Ivan Reinhard Manurung
© PBSI
Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon dan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan di podium China Open 2019. Copyright: © PBSI
Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon dan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan di podium China Open 2019.

INDOSPORT.COM - Turnamen bulu tangkis China Open 2019 telah usai. Wakil Indonesia di sektor ganda putra tampil hampir tanpa cela.

Indonesia menurunkan empat wakil di turnamen bulu tangkis BWF World Tour Super 1000 berhadiah total 1 juta dolar Amerika Serikat tersebut.

Empat wakil tersebut ialah Kevin Sanjaya/Marcus Gideon, Hendra Setiawan/M. Ahsan, Fajar Alfian/M. Rian Ardianto, dan Wahyu Nayaka/Ade Yusuf.

Secara mengejutkan, tiga wakil Indonesia berhasil lolos ke semifinal hingga menciptkan all Indonesia final di nomor ganda putra. Sungguh pencapaian yang tanpa cela nyaris sempurna.

Pada akhirnya memang Kevin/Marcus yang menjadi juara. Meski begitu, Hendra/Ahsan, Fajar/Rian, dan Wahyu/Ade turut tampil mengesankan sepanjang turnamen.

Maka dari itu, berikut redaksi berita olahraga INDOSPORT mengulas penampilan ganda putra Indonesia di China Open 2019 lalu.

Kevin Sanjaya/Marcus Gideon

© PBSI
Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon juara di China Open 2019. Copyright: PBSIKevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon juara di China Open 2019.

Setelah gagal di Thailand Open dan Kejuaraan Dunia BWF, Kevin/Marcus akhirnya kembali meraih juara. Medali emas kembali didapat setelah menyudahi perlawanan Hendra/Ahsan di final.

Kevin/Marcus telah belajar banyak dari kegagalan di dua turnamen sebelumnya, termasuk saat menghadapi pasangan asal Korea Selatan, Choi Sogyu/Seo Seung Jae, yang mengalahkan mereka di babak pertama Kejuaraan Dunia BWF.

The Minions tampil lebih tenang dan tidak banyak melakukan kesalahan. Kevin/Marcus juga banyak memperoleh lucky point hasil dari kesalahan lawan.

“Di poin-poin akhir kami lebih tenang, nggak banyak melakukan kesalahan sendiri. Kami tetap menjaga fokus terus,” ungkap Kevin.

Lawan Kevin/Marcus sepanjang China Open sebenarnya terbilang berat, seperti Takuro Hoki/Yugo Kobayashi dan Goh V Shem/Tan Wee Kiong. Akan tetapi, mereka berhasil melibas mereka semua dua set langsung.

Setelah menyingkirkan Fajar/Rian di semifinal hanya dengan tempo 26 menit, Kevin/Marcus melanjutkan penampilan apik di final melawan Hendra/Ahsan hingga akhirnya meraih juara.

Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan

© badmintonindonesia.org
Pasngan ganda putra Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan di semifinal All England 2019, Sabtu (09/03/19). Copyright: badmintonindonesia.orgPasngan ganda putra Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan di semifinal All England 2019, Sabtu (09/03/19).

Usai meraih juara Kejuaraan Dunia BWF, Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan kembali memperlihatkan permainan tenang nan taktis di China Open. The Daddies sempat kesulitan di babak kedua melawan Takuto Inoue/Yuki Kaneko lewat rubber game.

Setelah itu, Hendra/Ahsan tidak mengalami kesulitan termasuk saat menumbangkan Hiroyuki Endo/Yuta Wanatabe dan Li Jun Hui/Lui Yu Chen masing-masing dengan dua set langsung.

Melawan Li/Lui yang terkenal agresif, Hendra/Ahsan berhasil menunjukkan ketenangan. Perubahan strategi dengan meminimalkan reli menjadi kunci kemenangan mereka.

“Kuncinya tadi di game pertama, setelah menang di game pertama, di game kedua kami jadi lebih tenang,” ujar Ahsan seperti dikutip dari Badminton Indonesia.

“Kondisi kaki saya masih sama (belum fit), tadi nggak banyak reli dan memang sengaja sebisa mungkin tidak banyak bergerak. Memang kami sengaja ubah strategi karena pergerakannya terbatas.”

Fajar Alfianto/M. Rian Ardianto

© Humas PBSI
Fajar dan Rian sukses melaju ke semifinal China Open 2019. Copyright: Humas PBSIFajar dan Rian sukses melaju ke semifinal China Open 2019.

Level permainan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto teruji di China Open lalu. Sejak babak kedua, mereka terus bermain ketat dengan skor yang tipis.

Di babak kedua, Fajar/Rian menang atas Lu Ching Yao/Yang Po Han 21-19 dan 21-19. Di babak perempatfinal, mereka sukses menumbangkan Takeshi Kamura/Keigo Sonoda dua set langsung, 23-21 dan 22-20.

Fajar/Rian telah belajar dari pertemuan sebelumnya dan lebih siap menghadapi bola-bola drive Kamura/Sonoda. Fajar/Rian juga mampu mengatasi tekanan lawan.

“Alhamdulillah kami bersyukur menang, kami belajar dari pertemuan sebelumnya. Kami kalah di bola-bola drive, banyak bola yang kurang mantap dan tertekan lawan. Hari ini kami lebih siap,” ujar Rian dalam rilis PBSI.

Di laga melawan Kevin/Marcus, Fajar/Rian kalah start dan kesulitan mengatasi tekanan. Pada akhirnya, mereka kalah 21-8 dan 21-16 dalam tempo 26 menit.

Wahyu Nayaka/Ade Yusuf

© PBSI
Wahyu Nayaka/Ade Yusuf. Copyright: PBSIWahyu Nayaka/Ade Yusuf.

Wahyu/Ade hanya mampu melangkah hingga babak kedua. Perjuangan mereka layak diapresiasi meski harus bertarung dengan susah payah sejak fase awal.

Menghadapi Marcus Ellis/Chris Langridge, Wahyu/Ade dipaksa bermain hingga 22-20 dan 21-19. Ada momen saat mereka telah unggul 20-15, namun berhasil disamakan 20-20.

Beruntung, Wahyu/Ade tetap menang di set pertama begitu pula di set kedua. Di laga melawan Li/Liu, Wahyu/Ade berhasil mencuri set pertama.

Akan tetapi, Wahyu/Ade tidak mampu mengatasi perlawanan ganda China tersebut di set berikutnya dan menyerah dengan mudah.