INDOSPORT.COM - Pebulutangkis tunggal putri asal Spanyol, Carolina Marin mengungkap penyebab kesedihan dan tangisannya di ajang Indonesia Masters 2019, Januari lalu.
Atlet berusia 26 tahun itu gagal meraih gelar juara turnamen Indonesia Masters 2019 saat menghadapi wakil India, Saina Nehwal di final.
Kegagalan itu semata-mata bukan karena performanya yang buruk, melainkan ia mendapat cedera serius hingga lemas di lapangan.
Sejatinya, Marin sempat unggul 10-4. Namun, apa daya, cedera hebat itu menghentikan perjuangannya. Ia pun sempat duduk lesu hingga meneteskan air mata.
Banyak pihak menyangka tangisan Marin ini disebabkan kekalahan yang terpaksa ia terima.
Namun, dalam wawancara bersama BadmintonwoldTV, ia mengaku bukan hasil pertandingan yang membuatnya menangis, melainkan cedera seriusnya.
"Dengan berat hati, saya harus mundur dan saat itu saya tak kuat lagi menahan isak tangis. Saya pikir ini hanya cedera biasa. Ternyata cukup serius dan membutuhkan waktu pemulihan yang cukup lama," tuturnya.
Belum lama ini, Marin kembali meramaikan dunia bulutangkis dan menjuarai China Open 2019 usai mengalahkan wakil Taiwan, Tai Tzu Ying di partai final.
Kemenangan Marin sekaligus mematahkan dominasi Tai Tzu Ying yang sebelumnya selalu menang dalam 6 pertemuan terakhir.