Wakil Indonesia Beberkan Kunci Kesuksesan Bantai China di Final Kejuaraan Dunia

Minggu, 6 Oktober 2019 10:28 WIB
Penulis: Shella Aisiyah Diva | Editor: Cosmas Bayu Agung Sadhewo
© PBSI
Kejuaraan Dunia Junior Bulutangkis 2019 Copyright: © PBSI
Kejuaraan Dunia Junior Bulutangkis 2019

INDOSPORT.COM - Ganda putri junior Indonesia beberkan kunci sukses mereka berhasil mengalahkan China di Kejuaraan Dunia Junior Bulutangkis 2019.

Tim junior Indonesia diketahui berhasil mengalahkan China di partai final Kejuaraan Dunia beregu dengan skor 3-1 sekaligus memastikan kembalinya Piala Suhandinata di pangkuan Ibu Pertiwi untuk kali pertama.

Kemenangan dramatis Indonesia atas tim Negeri Tirai Bambu tersebut dipastikan lewat sektor ganda putri. Ya, adalah pasangan Putri Syaikah/Febriana Dwipuji Kusuma yang sukses mengalahkan pasangan Li Yin Jing/Tan Ning, dengan skor 16-21, 25-23, 21-13.

"Alhamdulilah bisa jadi penentu dan membawa Indonesia juara. Kalau sebelumnya saya jadi penentu tapi hasilnya belum bisa maksimal, jadi saya tidak mau terulang lagi kejadian itu, saya belajar dari pengalaman," ujar Putri kepada laman resmi PBSI.

Putri pun membeberkan kalau berpasangan dengan Febriana bukanlah kali pertama untuknya, karena mereka sudah sering latihan bersama. Jadi, mereka mengganggap kalau pertandingan tersebut merupakan latihan.

"Waktu di latihan kami sudah sering pasangan, tadi di pertandingan anggap saja latihan. Tidak mau mikirin menang-kalah, yang penting dapat satu demi satu poin dulu," lanjutnya.

Diakui Febriana, kalau salah satu kunci keberhasilan mereka mengalahkan pasangan China tersebut adalah karena berani main nekad.

"Sempat tegang di game pertama, tapi waktu interval, saya dengar supporter memberi semangat, saya jadi semangat lagi. Saya mikirnya sayang juga sudah sampai final, tanggung sudah sampai di final, harus mati-matian," ujar Febriana

"Di game pertama pasangan Tiongkok mainnya no lob, dan kami tidak antisipasi pengembalian. Waktu unggul jauh di game ketiga, pikirannya ke nambah poin satu demi satu dulu. Nekad saja pokoknya," katanya.

Indonesia sebenarnya berpeluang besar meraih gelar juara lewat Bobby Setiabudi, tetapi ia kurang tenang padahal hanya tinggal memastikan satu poin lagi untuk bisa membawa Indonesia menang.

Kendati demikian, Febriana mengakui kalau kekalahan Bobby juga bukan merupakan sesuatu hal yang harus disesalkan.

"Waktu Bobby kalah, saya tidak down, saya pikir memang itu belum rezeki, masih ada kesempatan juga, jadi jangan putus asa," pungkasnya.

Usai Kejuaraan Dunia sektor beregu, selanjutnya mulai Senin (07/10/19) besok hari, wakil Indonesia akan kembali berjuang di sektor perorangan.