Brice Leverdez, Pebisnis Baju yang Kalahkan Ginting di Denmark Open

Kamis, 17 Oktober 2019 18:55 WIB
Penulis: Luqman Nurhadi Arunanta | Editor: Arum Kusuma Dewi
© bwfbadminton.com
Pemain bulutangkis Prancis, Brice Leverdez, yang menyingkirkan Anthony Sinisuka Ginting, di babak pertama Denmark Open 2019. Copyright: © bwfbadminton.com
Pemain bulutangkis Prancis, Brice Leverdez, yang menyingkirkan Anthony Sinisuka Ginting, di babak pertama Denmark Open 2019.

INDOSPORT.COM – Pemain bulutangkis tunggal putra asal Prancis, Brice Leverdez, membuat kejutan dengan mengalahkan Anthony Sinisuka Ginting di babak pertama Denmark Open 2019.

Leverdez yang berstatus nonunggulan menyingkirkan Ginting lewat pertarungan tiga set, 16-21, 21-19, dan 22-20. Namun sayangnya, Leverdez tersingkir di babak kedua setelah kalah dari wakil Indonesia lainnya, Tommy Sugiarto.

Kemenangan atas Ginting di Denmark Open ternyata memberi makna tersendiri bagi Leverdez. Ia merasa semakin percaya diri setelah mengalami cedera parah.

“Saya mengalami cedera sejak awal Juli sehingga tidak bisa bermain banyak dan ketika bermain tidak 100 persen. Saya akan kehilangan margin besar dan tidak baik untuk kepercayaan diri saya,” papar Leverdez dikutip dari bwfbadminton.com.

“Saya meyakinkan diri harus berlatih lebih keras. Jadi, dalam tiga minggu terakhir saya sudah berlatih sangat keras. Hari ini saya sangat senang karena telah membuah hasil. Ini seperti awal baru bagi saya.”

Di samping berkarier sebagai pemain bulutangkis, Leverdez ternyata menggeluti bidang lain. Pemain kelahiran 9 April 1986 itu menjalankan bisnis perusahaan pakaian.

Menekuni bidang olahraga dan bisnis membuat Leverdez harus mengorbankan waktu dan energinya. Pria berkebangsaan Prancis tersebut tidak jarang harus mengeluarkan uang lebih banyak.

“Saya benar-benar memerlukan waktu yang fleksibel karena saya juga menjalankan bisnis, jadi tidak bisa mengikuti jadwal di pelatnas. Saya perlu jadwal untuk bisa berlatih dan bekerja di perusahaan.”

Pebulutangkis berusia 33 tahun itu harus mencari sponsor dan tempat berlatih sendiri untuk mengikuti turnamen internasional karena tidak lagi didanai federasi.

Meski begitu, Leverdez belum berminat untuk pensiun dari dunia bulutangkis. Bila memungkinkan, ia masih memendam mimpi bermain di Olimpiade terdekat.

“Sekarang saya merasa baikan dan tidak punya alasan untuk pensiun. Mungkin ingin mencoba satu Olimpiade lagi, namun tergantung fisik dan finansial. Saya nyaman bermain bulutangkis dan ingin selalu memberikan yang terbaik,” ungkapnya.

Gelar juara tunggal putra berperingkat 36 dunia ini memang tidak terlalu banyak. Leverdez pernah menjuarai Scottish Open 2013 dan runner up US Open 2010.

Pada tahun 2018, Leverdez meraih medali perunggu di Kejuaraan Bulutangkis Eropa. Di European Games 2019, Leverdez meraih medali perak setelah kalah dari Anders Antonsen.

Leverdez tampil di dua edisi Olimpiade terakhir. Ia selalu takluk di fase grup dan gagal melaju lebih jauh. Meski begitu, semangatnya belum padam untuk menuju Olimpiade 2020 di Tokyo.

Prancis perlahan mulai bangkit dan berupaya menggeser Denmark sebagai raja bulutangkis Eropa. Meski nantinya sinar Leverdez mulai meredup, harapan Prancis sudah muncul dengan kehadiran Christo Popov yang meraih runner up Kejuaraan Dunia Bulutangkis Junior 2019.