Peraih Medali Emas Olimpiade London 2012 Buat Keputusan Mengejutkan!

Kamis, 17 Oktober 2019 18:04 WIB
Penulis: Shella Aisiyah Diva | Editor: Theresia Ruth Simanjuntak
© Ratno Prasetyo/ INDOSPORT
Li Xuerui (China) dengan yakin mengembalikan serangan Ratchanok Intanon (Thailand) pada nomor final tunggal putri BCA Indonesia Open 2014 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu   (22/06/14). Copyright: © Ratno Prasetyo/ INDOSPORT
Li Xuerui (China) dengan yakin mengembalikan serangan Ratchanok Intanon (Thailand) pada nomor final tunggal putri BCA Indonesia Open 2014 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (22/06/14).

INDOSPORT.COM - Peraih medali emas Olimpiade London 2012 asal China, Li Xueri membuat keputusan mengejutkan dengan mundur dari dunia yang membesarkan namanya.

Xueri merupakan pebulu tangkis tunggal putri China yang lahir pada 24 Januari 1991. Keputusannya untuk pensiun dari dunia tepok bulu bisa dibilang merupakan keputusan yang mengejutkan.

Mengingat, dirinya saat ini masih muda dan belum menyentuh usia kepala tiga. Xue Ri bisa dibilang merupakan pebulu tangkis sukses di tahun 2011-2016 dan tampil dominan di sektor tunggal putri.

Dilansir dari situs resmi BWF, Xueri meraih gelar perdananya di Kejuaraan Bulu Tangkis Asia pada tahun 2010, di mana ia sukses mengalahkan tunggal putri andalan India, Saina Nehwal dan rekan senegaranya, Liu Xin, untuk kemudian meraih gelar perdananya di usia yang ke-19.

Usai kemenangan menakjubkannya di Kejuaraan Bulu Tangkis Asia, Xueri kemudian menjadi ujung tombak tim China di Piala Uber 2012 dan sekali lagi, ia sukses membawa Negeri Tirai Bambu meraih Piala Uber bahkan hingga tiga tahun beruntun hingga tahun 2016.

Xueri memenangkan gelar Super Series perdananya di turnamen All England 2012 usai mengalahkan Wang Yihan di partai final, dimana kemenangan tersebut menjad kemenangan kelimanya atas Yihan di enam pertemuannya di tahun tersebut.

Prestasinya yang paling luar biasa terjadi di Olimpiade London 2012, saat ia sukses meraih medali emas usai mengalahkan Wang Yihan dengan skor 21-15, 21-23, 21-17.

Xueri tetap difavoritkan bisa kembali meraih medali emas di Olimpiade Rio 2016, tetapi peristiwa yang salah mendarat yang memnyebabkan ia menderita cedera ACL (Anterior Cruciate Ligament) membuatnya terpaksa mengubur impiannya dan rehat dari dunia bulu tangkis selama setahun.

Setahun absen, Xueri akhirnya comeback di turnamen China Masters 2018 dan berhasil meraih gelar di turnamen itu, bahkan hingga dua turnamen selanjutnya yakni US Open dan Canada Open 2018, tetapi setelah itu penampilannya tak kunjung kembali ke perfoma sebelumnya, ia pun banyak mengalami kekalahan.

Turnamen Korea Open 2019 pun menjadi turnamen terakhirnya di mana pada turnamen tersebut ia mundur atas Sayaka Takahashi di gim kedua karena cedera hingga akhirnya pertandingan berakhir dengan skor 15-21, 3-11.

Sepanjang kariernya, Li Xueri sukses meraih 14 gelar Super Series dan ia akan selalu dikenang sebagai salah satu tunggal putri terbaik China di masanya yang berhasil melanjutkan tonggak kejayaan Negeri Tirai Bambu.