In-depth

Mengingat Sosok Lee Young-suk, Lawan Susy Susanti yang Ditampar dan Menangis di Lapangan

Jumat, 25 Oktober 2019 16:55 WIB
Penulis: Shella Aisiyah Diva | Editor: Lanjar Wiratri
© AFP-IOP/AFP/Getty Images
Lee Young-suk merupakan pebulutangkis Korea Selatan (Korsel) yang memiliki memori kelam dengan Susy Susanti di final Piala Sudirman 1989. Copyright: © AFP-IOP/AFP/Getty Images
Lee Young-suk merupakan pebulutangkis Korea Selatan (Korsel) yang memiliki memori kelam dengan Susy Susanti di final Piala Sudirman 1989.

INDOSPORT.COM - Lee Young-suk merupakan pebulutangkis Korea Selatan (Korsel) yang memiliki memori kelam dengan Susy Susanti di final Piala Sudirman 1989. Young-suk harus pasrah ditampar pelatihnya sendiri karena kalah dramatis dari Susy,

Lee Young-suk bisa dibilang menjadi salah satu penyebab kekalahan Korea Selatan di final Piala Sudirman 1989. Sebab, ketika ia dihadapkan pada tugas untuk meraih satu angka lagi agar bisa memastikan kemenangan Negeri Ginseng, namun yang terjadi malah sebaliknya.

Lee yang turun pada nomor pertandingan tunggal putri dan harus berhadapan dengan Susy Susanti malah gagal meraih kemenangan, padahal sudah unggul di gim pertama dan tinggal selangkah lagi menang di gim kedua.

Tunggal putri Korsel yang kala itu berhadapan dengan bocah 18 tahun asal Indonesia, sukses tampil meyakinkan di gim pertama dan mengalahkan Susy dengan skor 12-10.

Di gim kedua, ia bahkan sudah leading 10-2 dan hanya tinggal memastikan satu angka kemenangan buat Korsel, rupa-rupanya harus tunduk pada perfoma magis Susy Susanti yang bahkan perlahan hingga akhirnya berhasil menyamakan kedudukan menjadi 10-10 sebelum akhirnya ia kalah dengan skor 10-12 atas Srikandi Indonesia tersebut.

Gim ketiga berjalan lebih dramatis. Lee yang tampil meyakinkan di dua gim sebelumnya, malah tak mampu berbuat apapun di gim ketiga dan bahkan harus kalah dengan skor 0-11 atas Susy Susanti.

Namun di balik tidak adanya poin yang berhasil diraih oleh Lee Young-suk pada saat itu, terselip cerita di mana dirinya mendapat perlakuan yang tidak menyenangkan oleh ofisial Korea Selatan pada saat itu.

Lee kabarnya mendapat tamparan di kedua pipinya dari ofisial tim Negeri Ginseng yang disebut-sebut geram dengan perfomanya di gim kedua, hingga akhirnya ia masuk ke lapangan dengan perasaan yang kacau dan masih menangis.

Alhasil, hal tersebut langsung dimanfaatkan Susy untuk bisa meraih kemenangan sekaligus mengubah kedudukan menjadi 1-2 sebelum akhirnya Indonesia berhasil meraih Piala Sudirman perdana usai mengalahkan Korsel dengan skor 3-2 di tahun 1989.