Kisah Flandy Limpele: Pernah Dikecewakan Indonesia hingga Jadi Pelatih Bulutangkis India

Rabu, 30 Oktober 2019 20:24 WIB
Penulis: Shella Aisiyah Diva | Editor: Arum Kusuma Dewi
 Copyright:

INDOSPORT.COM - Flandy Limpele, mendengar nama itu mungkin para pencinta bulutangkis akan kembali diingatkan dengan aksi ciamiknya di sektor ganda putra Indonesia.

Ya, berpasangan dengan Eng Hian, Flandy Limpele menorehkan banyak kesuksesan. Setidaknya, gelar-gelar di turnamen Korea Open 1999, Denmark Open 2000, Malaysia Open 2000, hingga German Open 2003 pernah dipersembahkannya untuk Indonesia.

Tak hanya gelar-gelar Super Series, medali perunggu Olimpiade Athena 2004 pun juga telah diberikannya untuk Bumi Pertiwi bersama dengan Eng Hian.

Sukses bersama Indonesia, rupa-rupanya Flandy yang dihubungi langsung oleh redaksi berita olahraga INDOSPORT, Senin (28/10/19) kemarin sempat menuturkan alasannya pernah membela Inggris pada medio 2001-2003.

"Mewakili Inggris karena sempat dikecewakan, lalu ada panggilan dari Kak Rexy, ya kita ambil. Tapi itu cerita lalu bagian dari perjalanan hidup yang tidak manis," ujarnya sambil tertawa kepada redaksi berita olahraga INDOSPORT.

Namun setelah resmi gantung raket, Flandy pun mendapat banyak tawaran untuk melatih. Pengalaman yang dimilikinya selama bermain meyakinkannya banyak negara di dunia untuk merekrutnya, salah satunya India.

Tahun 2019 ini, India secara resmi meminta Flandy untuk melatih sekaligus membangkitkan sektor ganda putra Negeri Taj Mahal. Terbukti, kehadiran legenda Indonesia di sektor ganda tersebut memiliki pengaruh yang signifikan.

Setidaknya, di bawah tangan dingin Flandy, ganda putra India mulai menjadi salah satu ancaman serius bagi ganda putra negara lainnya, tak terkecuali Indonesia.

Hal itu dibuktikan Flandy di turnamen Thailand Open 2019. Meskipun tidak menjadi yang diunggulkan pasangan Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty sukses meraih gelar juara Super Series 500 mereka yang pertama bahkan dengan mengalahkan pasangan kuat China, Li Junhui/Liu Yuchen.

Hal itu pun kembali berlanjut di turnamen French Open 2019. Tak diunggulkan dan harus berhadapan dengan lawan berat, lagi-lagi pasangan India berhasil membungkam semua keraguan dan mencapai partai final.

© Dokumentasi Pribadi
Pelatih bulutangkis Indonesia, Flandy Limpele, bersama ganda putra India Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty. Copyright: Dokumentasi PribadiPelatih bulutangkis Indonesia, Flandy Limpele, bersama ganda putra India Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty.

Meskipun harus takluk dari Kevin Sanjaya/Marcus Gideon di partai final, namun ganda putra India sudah membuktikan bahwa mereka akan menjadi salah satu kandidat penantang gelar di masa depan.

Tetapi sekali lagi, kesuksesan pasangan muda India tersebut tak lepas dari tangan dingin seorang Flandy Limpele dan kepada redaksi berita olahraga INDOSPORT, ia pun menceritakan bagaimana awalnya diminta melatih di Negerinya Shahrukh Khan.

"Kebetulan mereka butuh coach di sektor ganda lalu hubungi saya dan ditanya saya berminat atau tidak, kemudian melakukan pembicaraan, deal dan saya berangkat," ujarnya kepada redaksi berita olahraga INDOSPORT.

Lebih lanjut lagi pun, Flandy Limpele menuturkan apa alasannya menerima pinangan India untuk melatih di sana.

"Ya karena pada saat itu saya selesai kontak dengan Jerman, lalu ada tawaran Eropa dan India, saya pilih India karena ingin Asia saja, biar lebih dekat pulang kampungnya," pungkasnya.

Flandy Limpele selanjutnya akan kembali membersamai pasangan Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty di turnamen Fuzhou China Open dan Hong Kong Open 2019 pada November 2019 mendatang.