Apa Kabar Pemain Degradasi Pelatnas, Nitya Krishinda Maheswari?

Sabtu, 23 November 2019 10:35 WIB
Penulis: Juni Adi | Editor: Arum Kusuma Dewi
© PBSI
Nitya Krishinda Maheswari adalah salah satu atlet bulutangkis yang terdegradasi dari Pelatnas PBSI pada Januari 2019 lalu. Copyright: © PBSI
Nitya Krishinda Maheswari adalah salah satu atlet bulutangkis yang terdegradasi dari Pelatnas PBSI pada Januari 2019 lalu.

INDOSPORT.COM - Nitya Krishinda Maheswari adalah salah satu atlet bulutangkis yang terdegradasi dari Pelatnas PBSI pada Januari 2019 lalu. Meski begitu, dirinya masih tetap berkecimpung di dunia tepok bulu tapi dengan peran berbeda.

Pebulutangkis ganda putri Indonesia, Nitya Krishinda Maheswari kini tak lagi berada di jajaran atlet pelatihan nasional (pelatnas) PBSI, setelah terdegradasi awal tahun 2019 ini.

Kepastian itu diketahui melalui Surat Keputusan nomor SKEP/001/0.3/I/2019 tentang promosi dan degradasi, telah resmi diterbitkan pada Jumat (04/01/19). Dalam SK tersebut, tertulis hanya 90 atlet yang kini menghuni pelatnas PBSI.

Tak lama setelah dinyatakan degradasi, Nitya langsung mengumumkan pensiun. Faktor usia yang sudah tidak lagi muda (30 tahun) dan kondisi cedera yang tak kunjung membaik, jadi penyebab utama ia tersingkir.

Sebagaimana kita ketahui, Nitya awalnya mengalami cedera lutut yang cukup serius, pada akhir tahun 2016 lalu, dan harus menjalani operasi awal tahun 2017.

Hal tersebut membuatnya harus absen dalam beberapa turnamen. Sekembalinya ia dari cedera, Nitya tidak lagi dipasangkan dengan Greysia Polii, tapi dengan Apriyani Rahayu.

Sayang, kesembuhannya itu tidak berlangsung untuk jangka panjang. Nitya kembali dibekap cedera hingga pertengahan 2018. 

Setelah dinyatakan sembuh, Nitya sempat kembali bermain bersama Ni Ketut Mahadewi Istarani. Sayang, cedera kembali menghampirinya.

Ia mengalami putus urat achilles di Thailand Masters 2018 saat menghadapi Greysia/Apriyani. Nitya tidak kembali lagi ke lapangan setelah cedera tersebut.

“Untuk Nitya, melihat kondisi pascacedera dan usianya, tidak memungkinkan lagi baginya untuk bisa bersaing lagi,” kata Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PBSI Susy Susanti.

Kendati demikian, PBSI masih memberikan Nitya kesempatan lain untuk berkecimpung di dunia badminton, karena pernah berjasa mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional.

Nitya pernah memenangkan medali emas SEA Games 2011 di Indonesia, dan emas Asian Games 2014 di China, serta medali perak SEA Games 2013 di Myanmar. 

Tak hanya itu, ia juga pernah juara Vietnam GP 2011, juara China Taipei GPG 2014 dan 2015,juara Thailand GPG 2013, serta juara Korea Open Super Series 2015, dan juga juara Singapore Super Series 2016. 

Oleh karena itu, Susy Susanti pun akan berencana menahan Nitya Krishinda Maheswari agar tetap berada di PBSI, untuk masuk dan diperbantukan dalam jajaran pelatih.

“Rencananya akan diperbantukan di tim kepelatihan. Kami akan kami bicarakan lebih lanjut soal ini,” papar Susy.

Akhirnya, Nitya Krishinda memulai debutnya sebagai pelatih ganda putri pelatnas PBSI di turnamen China Masters 100 dan Badminton Asia Mixed Team Championships 2019 atau Tong Yun Kai Cup 2019.