Kegagalan Ruselli Hartawan, Jadi Bukti Kebangkitan Tunggal Putri Malaysia?

Senin, 9 Desember 2019 17:46 WIB
Penulis: Arief Tirtana | Editor: Ivan Reinhard Manurung
© Ronald Seger Pprabowo/INDOSPORT
Ruselli Hartawan jarus mengaku kalah dari Kisona Selvaduray di final bulutangkis SEA Games, apakah kekalahan itu jadi tanda kebangkitan Malaysia? Copyright: © Ronald Seger Pprabowo/INDOSPORT
Ruselli Hartawan jarus mengaku kalah dari Kisona Selvaduray di final bulutangkis SEA Games, apakah kekalahan itu jadi tanda kebangkitan Malaysia?

INDOSPORT.COM - Ruselli Hartawan jarus mengaku kalah dari Kisona Selvaduray di final bulutangkis SEA Games, apakah kekalahan itu jadi tanda kebangkitan Malaysia?

Kejutan terjadi di sektor tunggal putri bulutangkis SEA Games 2019 setelah pebulutangkis Malaysia Kisona Selvaduray keluar sebagai juara.

Datang bukan sebagai unggulan dan hanya menghuni peringkat 104 ranking dunia, Kisona Selvaduray bis amengalahkan lawan-lawan yang di atas kertas jauh unggul darinya.

Di mulai pada perempatfinal, ketika unggulan ketiga asal Indonesia, Gregoria Mariska Tujung sukses dibuatnya bertekuk lutut. Menyusul setelahnya unggulan pertama Nitchaon Jindapol, yang juga tak bisa menghentikan langkahnya di semifinal.

Puncaknya di final, menghadapi Ruselli Hartawan yang kini merupakan peringkat 37 dunia, Kisona Selvaduray juga berhasil memang. Dalam laga sengit tiga set 20-22, 21-14 dan 21-13.

Selain merupak kejutan, keberhasilan Kisona Selvaduray meraih medali emas juga menarik untuk disimak, lantaran bisa menjadi gambaran kebangkitan Malaysia di sektor tunggal putri SEA Games.

Tunggal Putri Malaysia

© Ronald Seger Pprabowo/INDOSPORT
Tunggal Putri Indonesia Ruselli Hartawan ditaklukkan oleh tunggal Putri Malaysia Selvaduray Kisona di Final SEA Games 2019, Senin (09/12/19). Copyright: Ronald Seger Pprabowo/INDOSPORTKisona Selvaduray, Tunggal Putri MAlaysia yang kalahkan wakil Indonesia Ruselli Hartawan di Final SEA Games 2019, Senin (09/12/19).

Di awal-awal bergulirnya SEA Games, pada tahun 1960, Malaysia begitu mendominasi sektor tunggal putri cabang olah raga bulutangkis.

Dari delapan gelaran awal, hanya sekali di tahun 1967, medali emas gagal di bawa pulang tunggal putri Malaysia. Sementara sisannya, tunggal putri Malaysia begitu digdaya dnegan raihan medali emasnya.

Tetapi memasuki SEA Games 1979, kedigdayaan tunggal putri Malaysia mulai meredup, bahkan hilang seketika. Seiring munculnya bintang-bintang Indonesia, seperti Ivana Lie, Verawaty Fajrin, Susi Susanti hingga Mia Audina.

Sejak saat itu, Malaysia hanya sekali bisa meraih medali emas tunggal putri. Lewat Wong Mew Choo di SEA Games 2003.

Namun dengan capaian Kisona Selvaduray meraih medali emas SEA Games 2019 ini, tanda-tanda kebangkitan tunggal putri Malaysia nampaknya sudah mulai terlihat.

Sebab dengan kemenangan Kisona Selvaduray artinya Malaysia bisa meraih medali emas tunggal putri SEA Games secara berturut. Karena di SEA Games 2017, medali emas juga jatuh ke tunggal puri Malaysia, Goh Jin Wei.

Terlalu dini memang menilai keberhasilan Malaysia sebagai sebuah kebangkitan, namun jika melihat fakta bahwa jarang sekali ada negara yang bisa dua kali berturut meraih medali emas di sektor tunggal putri SEA Games sejak terakhir rentetan gelar juara Indonesia sampai tahun 1999. Maka tak berlebihan rasannya penilaian tersebut.

Apa lagi medali emas tunggal putri SEA Games bisa kembali dibawa pulang wakil Malaysia, disata sebenarnya Kisona Selvaduray bukalah pebulutangkis unggulan.