Evaluasi Praveen Jordan/Melati Daeva di Tahun 2019: Perlu Berjuang Lebih Keras

Jumat, 13 Desember 2019 18:46 WIB
Editor: Juni Adi
© Humas PBSI
Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti menundukkan ganda campuran Jepang, Takuro Hoki/Wakana Nagahara Copyright: © Humas PBSI
Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti menundukkan ganda campuran Jepang, Takuro Hoki/Wakana Nagahara

INDOSPORT.COM - Pasangan ganda campuran Indonesia Praveen Jordan/Melati Daeva jadi salah satu pebulutangkis yang telah menyudahi seluruh pertandingan di tahun 2019, setelah tersingkir di penyisihan grup BWF World Tour Finals 2019.

Kepastian itu didapat setelah Praveen/Melati gagal meraih kemenangan di tiga pertandingan Grup B BWF World Tour Finals 2019, yang berlangsung di China dari 11-15 Desember 2019.

Di partai pertama, Praveen/Melati kalah dari pasangan Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja dengan skor skor 11-21 dan 19-21. Kemudian kalah dari Yuta Watanabe/Arisa Higashino (Jepang) dengan skor 21-15, 20-22, 21-17.

Dan terakhir kalah dari pasangan China, Zheng Si Wei/Huang Ya Qiong dengan skor 21-14, 21-12. Dengan begitu, Praveen/Melati tersingkir dan gagal melaju ke semifinal karena berada di dasar klasemen grup B.

Sebuah hasil di peghujung tahun yang sebenarnya cukup menyakitkan, mengingat penampilan Praveen/Melati di tahun 2019 ini sudah cukup baik.

Meraih Tiga Gelar

Dari sekitar kurang lebih 25 turnamen badminton yang mereka ikuti, tiga diantaranya berhasil diakhiri dengan gelar juara yaitu Denmark Open 2019, French Open 2019 dan SEA Games 2019.

Di Denmark Open 2019, Praveen/Melati juara usai menaklukan wakil China, Wang Li Yiu/Huang Dong Ping di Odense Sports Park, Denmark, Minggu (20/10/19) dengan skor 21–18, 18–21, 21–19.

Di French Open 2019, Praveen/Melati juara lagi-lagi setelah menundukan perlawanan wakil China, Zheng Siwei/Huang Yaqiong dengan skor 22-24, 21-16, 21-12, di Stade Pierre de Coubertin, Minggu (27/10/19).

Dan medali emas terakhir yang diraih Praveen/Melati ada di ajang SEA Games 2019 di Filipina. Mereka juara usai mengalahkan wakil Malaysia, Goh Soon Huat/Lai Shevon Jemie dengan skor 21-19, 19-21, 23-21.

Butuh Kerja Lebih Keras 

Sementara 22 turnamen lainnya, Praveen/Melati harus gigit jari karena kandas. Meski begitu, grafik penampilan mereka memperlihatkan peningkatan yang cukup baik. 

Khususnya ketika periode Maret hingga Juli karena empat turnamen diantaranya berhasil ditembus sampai partai final yakni India Open 2019, New Zealand Open 2019, Australia Open 2019, dan Japan Open 2019, namun gagal meraih gelar juara.

Dengan hanya menghasilkan tiga gelar di sepanjang tahun 2019 ini, itu artinya pasangan Praveen Jordan/Melati Daeva wajib bekerja lebih keras lagi, meski jika dilihat secara obyektif keduanya sudah tampil sangat baik.

Jika mampu berbenah, bukan tak mungkin catatan lebih baik bisa didapatkan Praveen/Melati pada tahun depan. Apalagi mereka kini jadi tulang punggung prestasi bulutangkis Indonesia di sektor ganda campuran, pasca bubarannya pasangan fenomenal Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir.