Menerka Alasan Kevin/Marcus Gagal Juara di BWF World Tour Finals 2019

Minggu, 15 Desember 2019 10:28 WIB
Editor: Abdurrahman Ranala
© Humas PBSI
Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon di BWF World Tour Finals 2019. Copyright: © Humas PBSI
Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon di BWF World Tour Finals 2019.

INDOSPORT.COM - Kevin Sanjaya/Marcus Gideon gagal juara dan tersingkir di semifinal BWF World Tour Finals 2019. Berikut alasan Kevin/Marcus gagal juara di BWF World Tour Finals 2019. 

Turnamen BWF World Tour Finals 2019 akan menggelar pertandingan final hari ini, Minggu (15/12/19). Dua wakil Indonesia akan bertanding di partai final. 

Dua wakil tersebut adalah Anthony Sinisuka Ginting dan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan. Sayangnya, Kevin Sanjaya/Marcus Gideon harus terhenti di babak semifinal. 

Kevin/Marcus kalah dari Hiroyuki Endo/Yuta Watanabe dan gagal membuat All Indonesian Final di final. Gagalnya Kevin/Marcus di BWF World Tour Finals 2019 tentunya cukup disayangkan. 

Karena Kevin/Marcus adalah andalan Indonesia dalam dua tahun terakhir, dan mendominasi torehan gelar juara di nomor ganda putra BWF World Tour 2019. 

Tentunya ada alasan di balik gagalnya Kevin/Marcus meraih gelar di BWF World Tour Finals 2019, berikut INDOSPORT mencoba menerkanya. 

Mental yang Jatuh 

Kevin/Marcus dua kali menelan kekalahan di BWF World Tour Finals 2019 dan dua kekalahan itu diterima dari lawan yang sama, Hiroyuki Endo/Yuta Watanabe.

Hiroyuki Endo/Yuta Watanabe sendiri kini dijuluki 'kryptonite' bagi Kevin/Marcus dan sudah mengalahkan Kevin/Marcus dalam 5 kali pertemuan. 

Menderita kekalahan dari lawan yang sama berkali-kali bisa saja menjatuhkan mental Kevin/Marcus sehingga gagal melaju ke final. 

Kevin/Marcus sendiri sudah mengungkap penyebab kekalahan dari Hiroyuki Endo/Yuta Watanabe. 

"Lawan bermain lebih baik dari kami. Mereka tampil lebih konsisten dari awal sampai akhir. Mereka juga selalu bisa mempertahankan ritme permainannya. Sebaliknya, kami malah masih banyak berubah-ubah,” ujar Kevin Sanjaya.

"Kami sudah berusaha menyerang, tapi lawan memang tidak gampang mati hari ini. Saya pribadi jadi tidak begitu percaya diri mainnya. Mau main bagaimana pun jadi tidak enak, tak bisa lepas juga tadi karena kepikiran terus," ujar Marcus Gideon dilansir dari situs resmi PBSI.

Kelelahan 

Alasan berikutnya mengapa Kevin/Marcus gagal ke final dan kalah dua kali adalah faktor kelelahan. Sepanjang tahun 2019, Kevin/Marcus sudah bertanding di berbagai ajang. 

Kevin/Marcus meraih 8 gelar di BWF World Tour 2019. Itu artinya Kevin/Marcus bermain dalam 8 kali laga final. 

Karena bermain di pertandingan final, Kevin/Marcus punya jumlah pertandingan lebih banyak dibandingkan pasangan ganda putra lain selain Mohamad Ahsan/Hendra Setiawan yang 9 kali lolos ke final. 

Jumlah pertandingan yang banyak tersebut tentunya akan berpengaruh kepada fisik yang semakin terkuras dari waktu ke waktu hingga puncaknya Kevin/Marcus gagal juara di BWF World Tour Finals 2019. 

Lawan yang Beradaptasi 

Kevin/Marcus boleh saja memiliki 8 gelar BWF World Tour di tahun 2019 ini. Kevin/Marcus juga menempati peringkat 1 BWF dalam periode cukup lama. 

Tetapi, menjadi ganda putra terbaik tentunya membuat lawan-lawan akan semakin berusaha lebih kuat untuk mengalahkan Kevin/Marcus. 

Dalam dua tahun terakhir, tentunya Kevin/Marcus menjadi target dari ganda putra lain yang ingin mengalahkannya. Lawan-lawan Kevin/Marcus tentu semakin beradaptasi dengan gaya permainan Duo Minions. 

Jika gaya permainan sudah terbaca, maka akan semakin mudah bagi lawan untuk mengalahkan Kevin/Marcus, seperti yang dilakukan Hiroyuki Endo/Yuta Watanabe di BWF World Tour Finals 2019.