Buka-bukaan Eks Ganda Putri Indonesia Soal Skandal 'Main Sabun' di Olimpiade 2012

Sabtu, 21 Desember 2019 18:45 WIB
Penulis: Arif Yahya | Editor: Indra Citra Sena
© PBSI
Greysia Polii (kiri) dan Meiliana Jauhari (kanan) di Olimpiade London 2012. Copyright: © PBSI
Greysia Polii (kiri) dan Meiliana Jauhari (kanan) di Olimpiade London 2012.

INDOSPORT.COM - Nama Meiliana Jauhari mungkin tidak setenar Vita Marissa, Jo Novita, Nitya Krishinda Maheswari, atau Apriyani Rahayu. Nyatanya, dia merupakan salah satu pasangan fenomenal dari Greysia Polii di sektor ganda putri.

Bersama Greysia, pencapaian tertinggi dari wanita berusia 35 tahun ini ialah tiga kali menjadi finalis di tiga ajang berbeda, yakni Macau Open 2010, Indonesia GP Gold 2010, dan Chinese Taipei Open 2011. Ia bahkan sukses menempati ranking terbaik kedelapan dunia.

Akan tetapi pada 2012, tepatnya di ajang Olimpiade London, Meiliana Jauhari bersama Greysia justru menyita perhatian pecinta bulutangkis dunia tatkala terjadi insiden "main sabun",

Mereka dianggap melanggar kode etik lantaran dengan sengaja mengalah di babak penyisihan grup C dari lawannya saat itu, Jung Kyung-eun/Kim Ha-na, agar bisa terhindar dari pasangan Wang Xiaoli/Yu Yang di perempat final cabor bulutangkis Olimpiade London 2012.

Atas kejadian tersebut kedua pasangan harus didiskualifikasi oleh BWF (Federasi Bulutangkis Dunia). Lama tak terdengar kabarnya, INDOSPORT pun secara eksklusif meawancarai Meilina melalui sambungan telepon.

Dirinya menceritakan apa yang sebenarnya terjadi kala itu dan menganggap kejadian tersebut sebagai pengalaman paling berharga dalam hidupnya.

"Nggak ada komentar lah buat semua itu, biar menjadi pengalaman paling berharga seumur hidup saya aja, begitu," ujar Meiliana Jauhari saat dihubungi redaksi berita olahraga INDOSPORT, Kamis (19/12/19). 

Meiliana menambahkan, kejadian yang cukup memalukan patut dijadikan pelajaran bersama, bukan cuma untuknya, melainkan juga seluruh pihak, termasuk organisasi bulutangkis dunia, BWF.

"Ya pastinya buat semuanya, buat pelajaran semuanya termasuk BWF, semenjak kejadian itu mereka memperbaiki semuanya". pungkas Meiliana Jauhari.