Ksatria, Ganda Putra China Akui Tak Sekuat Pasangan Indonesia Sepanjang 2019

Selasa, 31 Desember 2019 13:05 WIB
Penulis: Shella Aisiyah Diva | Editor: Indra Citra Sena
© badminton
Pebulutangkis ganda putra China, Li Junhui, mengakui dirinya bersama dengan Liu Yuchen tidak lebih kuat dari pasangan Indonesia sepanjang 2019. Copyright: © badminton
Pebulutangkis ganda putra China, Li Junhui, mengakui dirinya bersama dengan Liu Yuchen tidak lebih kuat dari pasangan Indonesia sepanjang 2019.

INDOSPORT.COM - Pebulutangkis ganda putra China, Li Junhui, mengakui dirinya bersama dengan Liu Yuchen tidak lebih kuat dari pasangan Indonesia sepanjang 2019.

Nasib ganda putra China tahun ini memang sedang berada dalam periode penurunan yang signifikan. Hal itu bisa ditunjukkan dari total raihan gelar sepanjang 2019, di mana jumlahnya bisa dihitung jari.

Akibat penurunan perfoma tersebut pun, pelatih ganda putra China, yakni Chen Qi Qiu harus jadi korban pemecatan. Dia tak akan lagi menangani Li Junhui dkk. tahun depan.

Melihat bagaimana nasib mereka sepanjang 2019, Li Junhui mengakui kalau dirinya memang tak memiliki hasrat yang besar untuk memenangkan banyak gelar dan itu menjadi salah satu masalahnya.

"2019 adalah Tahun Poin Olimpiade. Kami memiliki banyak turnamen, yang tentunya tidak akan memberi kami terlalu banyak waktu untuk membuat ringkasan detail dari setiap ajang," ujar Li Junhui dikutip dari media sports.sina.com.cn.

"Termasuk kenapa kami kalah, sedikit waktu berlarih, menganalisis lawan hingga membuat semua orang sedikit kewalahan," cetusnya.

Diakui pebulutangkis ganda putra China tersebut kalau di tahun 2019 ini, dirinya bersama dengan Liu Yuchen memang tak sekuat seperti dua pasangan Indonesia, yakni Kevin Sanjaya/Marcus Gideon serta Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan.

"Tahun 2019, kami hanya memenangi satu gelar di kelas Super 750 dan selebihnya kami hanya mentok di semifinal. Walaupun kami memiliki keunggulan dari segi tinggi badan, tetapi kami sering kalah di gim pertama," kata Li Junhui.

"Tahun ini kami sering bermain tiga game dengan pemain unggulan atau 10 pemain top dunia, kemenangan dan kekalahan kami hanya satu atau dua poin dan itu menunjukkan kalau kami tak sekuat dua pasangan Indonesia," lanjutnya.

Li Junhui pun menyebutkan kalau dirinya memang sedang dalam masa mati rasa dan harus segera menemukan cara untuk segera bisa berdamai dengan keadaanya sendiri saat ini demi menyongsong tahun depan.

"Tahun ini saya benar-benar tak memiliki keinginan kuat untuk menang. Saya mengalami sedikit mati rasa setelah Piala Sudirman," imbuh Li Junhhui.

"Saya bahkan tidak pernah menyadari kalau saya pemain jenius, tapi saya mencoba memanfaatkan kelebihan saya. Saya harus segera menemukan cara untuk mengubah hal ini bersama dengan pasangan saya," pungkasnya.

Terdekat, Li Junhui/Liu Yuchen akan terlibat dalam turnamen Malaysia Masters 2020 yang akan digelar pada 7-12 Januari mendatang di Axiata Arena, Kuala Lumpur, Malaysia.