Menanti Kebangkitan Eropa di Pentas Bulutangkis Dunia

Jumat, 24 Januari 2020 21:34 WIB
Penulis: Petrus Tomy Wijanarko | Editor: Arum Kusuma Dewi
© Herry Ibrahim/INDOSPORT
Benua Eropa sepertinya sedang mencoba meraih masa kejayaannya lagi dan bangkit di pentas bulutangkis dunia. Copyright: © Herry Ibrahim/INDOSPORT
Benua Eropa sepertinya sedang mencoba meraih masa kejayaannya lagi dan bangkit di pentas bulutangkis dunia.

INDOSPORT. COM - Benua Eropa sepertinya sedang mencoba meraih masa kejayaannya lagi dan bangkit di pentas bulutangkis dunia.

Bila berbicara soal cabang olahraga bulutangkis, tentu publik lebih menjagokan atlet-atlet yang berasal dari benua Asia. Setidaknya ada Indonesia dan China, dua negara yang sedari dulu terkenal sebagai penghasil pebulutangkis hebat.

Padahal kalau ditarik berdasarkan sejarahnya, bulutangkis lebih dulu tenar di Eropa. Bulutangkis diperkirakan mulai dikenal masyarakat sekitar abad 17 silam dan banyak dimainkan oleh warga London, Inggris.

Bahkan turnamen bulutangkis yang paling bergengsi dan tertua di dunia juga berasal dari Inggris, yakni All England. Kompetisi All England sudah ada sejak 4 April 1899 dan hingga kini terus menjadi ajang bergengsi bagi para pebulutangkis top dunia.

Tak hanya sejarahnya saja yang tampak memerlihatkan peran besar benua Eropa. Atlet bulutangkis Eropa pernah pula dikenal akan kehebatannya, sebut saja Peter Gade.

Ketika masih aktif bermain, Peter Gade dianggap sebagai salah satu pebulutangkis tunggal putra terhebat yang pernah ada di dunia. Ia kerap menjuarai ajang-ajang bergengsi, dan disejajarkan dengan pebulutangkis top lainnya, seperti Taufik Hidayat, Lin Dan, serta Lee Chong Wei.

Usai Peter Gade pensiun, sulit rasanya untuk menemukan lagi pebulutangkis Eropa yang reputasinya bisa mendunia. Namun, bangsa Eropa tak begitu saja menyerah, dan tetap mencoba mencari momen tepat untuk menggapai kebangkitannya.

Prestasi Gemilang Carolina Marin

© Herry Ibrahim/INDOSPORT
Carolina Marin melaju ke final Indonesia Masters 2020. Copyright: Herry Ibrahim/INDOSPORTCarolina Marin melaju ke final Indonesia Masters 2020.

Sulit sekali menemukan bakat hebat pebulutangkis Eropa yang kualitasnya bisa diakui dunia dalam beberapa tahun kemarin. Namun, bangsa Eropa sempat menapaki kebangkitannya bersama pebulutangkis asal Spanyol, Carolina Marin.

Wanita berpostur 172 cm ini pernah begitu merajai nomor tunggal putri bulutangkis. Ia sempat menduduki peringkat satu dunia pada 2015 lalu.

Meski Carolina Marin kini posisinya sudah menurun hingga ke urutan 10, dirinya tetap bisa menghasilkan prestasi membanggakan. Setidaknya sedari tahun 2018, ada empat gelar berngengsi yang pernah diraih Marin, yaitu Japan Open 2018, China Open 2018, China Open 2019, dan Syed Modi International 2019.

Prestasi paling membanggakan Marin mungkin tercipta pada tahun 2016. Kala itu, ia sukses meraih medali emas Olimpiade Brasil dengan mengalahkan pebulutangkis India, Pusarla Venkata Sindhu, di partai puncak.


Tunggal Putra Denmark

© Shi Tang/Getty Images
Viktor Axelsen ungkap kebahagiaan tampil di Denmark Open di kampung halamannya. Copyright: Shi Tang/Getty ImagesViktor Axelsen ungkap kebahagiaan tampil di Denmark Open di kampung halamannya.

Denmark dahulu pernah punya seorang pebulutangkis tunggal putra yang sangat hebat, Peter Gade. Kesuksesan Peter Gade di masa silam, perlahan coba mulai diukir kembali oleh Viktor Axelsen dan Anders Antonsen.

Nama Viktor Axelsen kini tercatat menduduki peringkat tiga dunia. Sementara Anders Antonsen ada di posisi enam dunia.

Khusus untuk Axelsen, kiprahnya sempat menjadi raja dari nomor tunggal putra. Ia pernah menduduki peringkat satu dunia pada 2017 silam.

Andai keduanya terus bisa konsisten atau bahkan meningkatkan permainannya lagi, bukan mustahil untuk Denmark memiliki The New Peter Gade.

Selain Axelsen, ada pula pemain-pemain muda Denmark lain yang menjanjikan. Seperti misalnya Anders Antonsen yang sukses juara Indonesia Masters 2019 dan menjadi runner up Indonesia Open 2019 serta Indonesia Masters 2020. 

Ada juga ganda putri negara tersebut yang tiba-tiba memberi kejutan dengan melesat menjadi runner up Indonesia Masters 2020, Sara Thygesen/Maiken Fruergaard.

Begitulah kurang lebih potensi kebangkitan Eropa di pentas bulutangkis dunia. Bisakah ke depannya Benua Biru menggeser dominasi pebulutangkis Asia?