Pebulutangkis Indonesia yang Bisa Diuntungkan Jika Wakil China Dilarang Ikuti Turnamen

Selasa, 4 Februari 2020 17:05 WIB
Editor: Abdurrahman Ranala
© Theresia Simanjuntak/INDOSPORT
Pebulutangkis tunggal putri Indonesia, Fitriani, kalah dari wakil Cnhin, Han Yue, pada babak pertama Indonesia Masters 2020 di Istora Senayan, Rabu (15/01/20). Copyright: © Theresia Simanjuntak/INDOSPORT
Pebulutangkis tunggal putri Indonesia, Fitriani, kalah dari wakil Cnhin, Han Yue, pada babak pertama Indonesia Masters 2020 di Istora Senayan, Rabu (15/01/20).

INDOSPORT.COM - Atlet asal China sedang jadi sorotan karena wabah virus corona. Berikut pebulutangkis Indonesia yang diuntungkan jika atlet China dilarang bertanding. 

Dunia dihebohkan dengan wabah virus corona yang terjadi di Provinsi Wuhan, China, sejak Januari 2020 lalu. Tak hanya memakan korban jiwa, virus corona juga berdampak pada bidang lain. 

Di bidang pariwisata dan transportasi contohnya, sejumlah maskapai dari berbagai negara termasuk Indonesia sudah membatalkan penerbangan dari dan ke China. 

Sedangkan di bidang olahraga khususnya bulutangkis, turnamen Lingshui China Masters 2020 dan Badminton Asia Championship saat ini dinyatakan ditunda penyelenggaraannya

Dua turnamen tersebut seharusnya digelar di China namun dengan pertimbangan wabah virus corona, dua turnamen tersebut terpaksa ditunda. 

Selain ditundanya turnamen sorotan juga diberikan kepada atlet-atlet asal China. Meskipun BWF tak melarang untuk atlet asal China bertanding di turnamen, namun ketakutan tentu tetap saja ada. 

Meski tak ada larangan dari BWF, atlet China bisa saja gagal mengikuti turnamen karena larangan terbang dari China ke negara-negara lain. 

Negara tuan rumah turnamen juga harus melakukan persiapan ekstra untuk mengantisipasi penyebaran virus corona. Meski begitu, jika ada larangan pebulutangkis China mengikuti turnamen, tentunya tetap ada keuntungan yang bisa diraih. 

Keuntungan tersebut adalah membuka peluang juara bagi atlet-atlet dari negara lain termasuk Indonesia untuk meraih prestasi yang lebih tinggi. 

Hal tersebut bukan tanpa alasan, pebulutangkis asal China memang menjadi momok dan mendominasi berbagai turnamen bulutangkis bergengsi di dunia. 

Melihat hal tersebut, berikut INDOSPORT merangkum sejumlah pebulutangkis Indonesia yang bisa diuntungkan jika pebulutangkis China dilarang bertanding di turnamen BWF. 

Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja

Nomor ganda campuran di turnamen BWF World Tour 2020 dikuasai oleh pasangan asal China, Zheng Siwei/Huang Yaqiong. Zheng Siwei/Huang Yaqiong memenangkan turnamen Malaysia Masters 2020 dan Indonesia Masters 2020. 

Jika Zheng Siwei/Huang Yaqiong absen dari turnamen BWF, Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja akan mendapat keuntungan. 

Apalagi, pada Malaysia Masters 2020 lalu Hafiz/Gloria dikalahkan Zheng Siwei/Huang Yaqiong pada babak semifinal. Sedangkan pada Indonesia Masters 2020, Hafiz/Gloria kalah dari Zheng Siwei/Huang Yaqiong pada babak pertama. 

Absennya pebulutangkis asal China, terutama Zheng Siwei/Huang Yaqiong dapat membuka peluang bagi Indonesia untuk kembali menjuarai nomor ganda campuran. 

Greysia Polii/Apriyani Rahayu 

Pada turnamen Malaysia Masters 2020, Greysia Polii/Apriyani Rahayu harus terhenti langkahnya pada babak semifinal. Greysia/Apriyani dikalahkan ganda putri China, Li Wenmei/Zheng Yu. 

Li Wenmei/Zheng Yu sendiri akhirnya menjadi juara di nomor ganda putri Malaysia Masters 2020. Greysia/Apriyani juga dibuat kesulitan oleh ganda putri China lainnya di Indonesia Masters 2020. 

Jika ganda putri asal China absen, langkah Greysia/Apriyani tentunya akan lebih mudah, meski masih ada ganda putri asal Jepang sebagai pesaing. 

Fitriani 

Fitriani secara mengejutkan dikalahkan pebulutangkis non unggulan asal China di Malaysia Masters 2020. Pada babak pertama, Fitriani dikalahkan oleh Cai Yanyan. 

Dalam pertandingan itu, Fitriani kalah dengan skor cukup telak, 10-21 dan 12-21. Kemudian pada turnamen Indonesia Masters 2020, Fitriani kalah dari tunggal putri China lainnya, Han Yue. 

Skor kekalahan Fitriani cukup telak di babak pertama yaitu 6-21, sedangkan di set kedua Fitriani kalah 17-21. 

Fitriani bisa saja kembali berprestasi di tahun 2020 ini jika tak sering bertemu pebulutangkis asal China.