Jadi Sumber Virus Corona, Badminton Asia Championships 2020 Tetap Digelar di Wuhan

Selasa, 4 Februari 2020 18:55 WIB
Penulis: Nadia Riska Nurlutfianti | Editor: Indra Citra Sena
© wikipedia
Meski menjadi sumber wabah penyakit virus corona, kejuaraan Badminton Asia Championships 2020 bakal tetap digelar di Wuhan, China. Copyright: © wikipedia
Meski menjadi sumber wabah penyakit virus corona, kejuaraan Badminton Asia Championships 2020 bakal tetap digelar di Wuhan, China.

INDOSPORT.COM - Meski menjadi sumber wabah penyakit virus corona, kejuaraan Badminton Asia Championships (BAC) 2020 bakal tetap digelar di Wuhan, China.

Melansir laman NST Malaysia, Badminton Asia telah mengeluarkan pernyataan bahwa pihaknya tetap akan melanjutkan rencana bahwa kejuaraan yang menjadi turnamen terakhir kualifikasi Olimpiade Tokyo 2020 itu bakal tetap berlangsung di Wuhan, China, pada 21-26 April mendatang.

"Badminton Asia telah menyatakan bakal melanjutkan rencana kejuaraan BAC 2020 tetap di gelar di Wuhan pada April nanti dan tak akan ditunda karena ajang ini sangat penting untuk mendulang poin menuju Olimpiade Tokyo 2020,” tulis pernyataan tersebut.

“Badminton Asia dan Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) akan memantau perkembangan dan situasi virus Corona, dengan harapan situasi menjadi lebih baik. Namun, kami tetap memiliki rencana cadangan berupa menggelar kejuaraan di negara lain jika situasinya memburuk,” tutup pernyataan itu.

Sementara itu, BWF juga mengeluarkan pernyataan bahwa para atlet bulutangkis asal China tetap diperbolehkan untuk mengikuti sejumlah kompetisi internasional.

"BWF ingin mempertegas, bagaimana pun masalah ini tak akan membatasi partisipasi pemain dan pejabat Cina, atau pemain dari negara lain di turnamen bulutangkis internasional dan para badminton," cetusnya. 

"Atlet China bebas untuk memasuki acara dan kami percaya tuan rumah turnamen akan memberikan bantuan penuh pada semua atlet dari semua anggota asosiasi (MA)," demikian pernyataan dari BWF.

BWF juga telah meminta semua MA dan negara tuan rumah untuk menghubungi otoritas kesehatan nasional masing-masing. Dengan demikian, negara penyelenggara turnamen bisa mengambil langkah pencegahan atau penanganan yang diperlukan apabila terdeteksi virus tersebut.

1