Bikin Jepang Mati Kutu, Mengenang 'Keajaiban' yang Dibawa Tati Sumirah di Piala Uber 1975

Jumat, 14 Februari 2020 14:22 WIB
Penulis: Petrus Tomy Wijanarko | Editor: Arum Kusuma Dewi
© Martini/INDOSPORT
prestasi Tati Sumirah yang pernah membawa Merah Putih berjaya di ajang Piala Uber 1975 silam, pastinya akan terus terkenang abadi. Copyright: © Martini/INDOSPORT
prestasi Tati Sumirah yang pernah membawa Merah Putih berjaya di ajang Piala Uber 1975 silam, pastinya akan terus terkenang abadi.

INDOSPORT. COM - Tati Sumirah, legenda bulutangkis Indonesia ini memang telah tutup usia. Namun, prestasi Tati Sumirah yang pernah membawa Merah Putih berjaya di ajang Piala Uber 1975 silam, pastinya akan terus terkenang abadi.

Jagat bulutangkis Indonesia sedang berduka, menyusul kabar berpulangnya sang legenda, Tati Sumirah. Eks pebulutangkis tunggal putri Indonesia itu tutup usia pada Kamis (13/02/20) kemarin, setelah menjalani perawatan intensif di ICU RSUP Persahabatan, Rawamangun.

Meski kini telah tiada, jasa Tati Sumirah kepada bulutangkis Indonesia tak akan pernah terlupakan. Terutama soal prestasi Tati Sumirah yang berhasil mempersembahkan medali emas Piala Uber pertama untuk Indonesia pada 1975 silam.

Tati Sumirah kala itu tampil bersama tim putri Indonesia dan mengisi salah satu nomor tunggal. Perjuangan Tati bersama rekan-rekan setimnya, secara beruntun mampu mengalahkan Malaysia serta Inggris di babak pertama dan babak kedua.

Babak pertama, Tati dan kawan-kawan tanpa ampun menggilas Malaysia dengan skor 7-0. Berlanjut ke babak kedua, Indonesia menang 5-2 atas Inggris, sekaligus memastikan diri lolos ke babak final.

Pada babak final, Indonesia ditunggu lawan yang sama-sama berasal dari kawasan Asia, yakni Jepang. Peran Tati pun dalam laga final tersebut tampak sungguh krusial.

Bermain di Istora Senayan, Tati jadi satu-satunya pebulutangkis tunggal putri Indonesia yang mampu meraih kemenangan. Tati mengalahkan wakil Jepang, Atsuko Tokuda, dua set langsung 11-5, 11-2.

Rekan Tati yang berlaga dalam nomor tunggal putri, Theresia Widiastuti dan Utami Dewi, harus menelan kekalahan. Theresia kalah 7-11,1-11 dari Hiroe Yuki, sementara Utami Dewi tak mampu mengimbangi Noriko Nakayama dan menyerah 5-11, 3-11.

Poin yang disumbangkan Tati lewat nomor tunggal, mampu melecut semangat rekan-rekannya yang berlaga dalam nomor ganda. Buktinya saja, empat pertandingan ganda kontra Jepang, berhasil disapu bersih semuanya oleh Indonesia.

Indonesia yang diperkuat Tati pun secara keseluruhan memenangkan laga final atas Jepang dengan skor 5-2. Prestasi itu merupakan medali emas pertama Merah Putih di ajang Piala Uber.

Semasa tuanya, Tati pernah memberikan sedikit kenangannya tentang keberhasilan menjuarai Piala Uber 1975. Tati ingat betul tentang hadiah yang didapatnya dari gelar juara tadi.

“Dapat Uber pertama untuk Indonesia, bangga sekali. Kebetulan juga ada Thomas, jadi kawin berdua. Cuma kalau anak laki kan mantap hadiahnya. Saya berharap dapat rumah, tapi ternyata hanya dapat sejuta, saya belikan motor Vespa. Dulu sih sejuta sudah mahal, tapi kita kan orangnya terima apa adanya,” kenang Tati.

Begitulah kurang lebih tentang prestasi Tati yang pernah membuat Jepang mati kutu dan mengantarkan Indonesia meraih medali emas Uber pertama. Selamat jalan Tati, semua jasa-jasamu untuk bulutangkis Indonesia akan terkenang abadi selamanya.