Olimpiade 2020 Terancam Batal karena Corona, Ini Sikap PBSI

Kamis, 27 Februari 2020 14:35 WIB
Penulis: Shintya Maharani, Edo Bramantio | Editor: Arum Kusuma Dewi
© Dimas Ramadhan/Indosport.com
Kepala Bidang Pembinaan Prestasi PBSI, Susy Susanti, membeberkan sikap PBSI terkait Olimpiade 2020 Jepang yang terancam dibatalkan karena virus corona. Copyright: © Dimas Ramadhan/Indosport.com
Kepala Bidang Pembinaan Prestasi PBSI, Susy Susanti, membeberkan sikap PBSI terkait Olimpiade 2020 Jepang yang terancam dibatalkan karena virus corona.

INDOSPORT.COM - Kepala Bidang Pembinaan Prestasi PBSI, Susy Susanti, membeberkan sikap PBSI terkait Olimpiade 2020 Jepang yang terancam dibatalkan karena penyebaran virus corona.

Virus corona memang masih menjadi ancaman serius di banyak negara. Bahkan, wabah ini sudah sampai ke Eropa dan mengganggu aktivitas di negara-negara seperti Italia, Jerman, dan lain-lain. Di Asia sendiri, corona mengancam Olimpiade 2020, Tokyo, Jepang.

Bahkan, anggota Komite Olimpiade International (IOC) yang bernama Dick Pound mengatakan bahwa pihaknya masih akan menunggu dua sampai tiga bulan untuk memutuskan jadi atau tidaknya Olimpiade 2020 itu. Jika situasi masih mengkhawatirkan, perhelatan tersebut bisa dibatalkan.

Hal ini juga mendapat tanggapan dari Kabidbinpres PBSI, Susy Susanti. Berdasarkan wawancara bersama INDOSPORT, legenda bulutangkis Indonesia itu membeberkan bahwa PBSI memiliki sikap yang bijaksana jika sampai pergelaran Olimpiade Jepang benar-benar ditunda atau dibatalkan.

"Tidak cuma kita, semua juga pasti kena dampaknya. Semua rugi. Ini situasi darurat yang tidak diinginkan oleh semua orang. Ini menyangkut tidak cuma atlet. Karena, kalau ke sana terus kena dan balik ke sini kan membawa (virus corona). Kita melihatnya untuk kepentingan yang lebih besar," ujar wanita berusia 49 tahun itu.

"Kalau sampai Olimpiade ditunda, kalau memang ini untuk kebaikan semua, karena ini (virus) udah nyebar kemana-mana. Kita juga takut. Cuma, alhamdulillah, puji Tuhan, Indonesia apakah tidak terdeteksi atau virusnya ketakutan karena polusi," lanjutnya sembari tertawa.

"Pokoknya saat ini kita siap saja. Untuk atlet-atlet juga. Pokoknya, mereka tetap siap latihan di sini. Mudah-mudahan, kondisi mereka tetap bisa terjaga, ada atau tidak ada pertandingan. Yang penting kan sehat. Tapi tentunya kita juga tetap ikut sesuai dengan kesiapan program dari BWF itu sendiri."

"Karena, kita targetnya untuk Olimpiade, bukan cuma PBSI tapi juga untuk pemerintah. Kita tetap siap, tapi kalau pihak BWFnya sendiri melihat situasinya tidak memungkinkan, kita mesti ngikut. Kita juga harus aktif tanya (ke BWF) terkait kepastian tersebut. Karena, hal ini terkait pembiayaan atau administrasi," pungkasnya.

Berdasarkan keterangan dari Susy, maka pihak PBSI tetap akan mempersiapkan para atlet bulutangkis mereka untuk berlaga, terlepas dari apakah Olimpiade 2020 Jepang tersebut dilanjutkan, ditunda, atau dibatalkan.

Namun yang terpenting adalah kesehatan para pemain. PBSI tidak ingin Indonesia ikut terjangkit virus corona setelah pulang dari Jepang.