Jadi Tunggal Putra Terbaik Indonesia Tahun Lalu, Bisa Sejauh Apa Tommy Sugiarto di All England 2020?

Selasa, 3 Maret 2020 20:46 WIB
Penulis: Arief Tirtana | Editor: Ivan Reinhard Manurung
© Humas PBSI
Tommy Sugiarto mampu mengejutkan di All England tahun lalu dengan menjadi tunggal putra Indonesia tersukses. Apakah itu bisa berulang tahun ini? Copyright: © Humas PBSI
Tommy Sugiarto mampu mengejutkan di All England tahun lalu dengan menjadi tunggal putra Indonesia tersukses. Apakah itu bisa berulang tahun ini?

INDOSPORT.COM - Tommy Sugiarto mampu mengejutkan di All England tahun lalu dengan menjadi tunggal putra Indonesia tersukses. Apakah itu bisa berulang tahun ini?

Pebultangkis senior, Tommy Sugiarto akan menjadi satu diantara empat tunggal putra Bulutangkis Indonesia yang berjibaku di All England 2020.

Secara peringkat, Tommy Sugiarto memang tak akan jauh lebih diharapkan dibandingkan dua tunggal putra Indonesia lainnya, Anthony Ginting dan Jonatan Christie yang datang dengan sattus unggulan keempat dan keenam.

Namun jika melihat apa yang bisa ditorehkan dirinya tahun lalu, kala bisa menjadi satu-satunya wakil Indonesia yang menembus babak perempatfinal. Menjadi menarik menanti seberapa jauh Tommy Sugiarto bisa melaju di All England 2020 kali ini.

All England 2020

Menjadi turnamen All England kedelapannya, sejak pertama kali di tahun 2013, grafik Tommy Sugiarto sebenarnya cukup meningkat. 

Sebelum tahun lalu lolos ke peremptfinal, di tahun 2018 Tommy Sugiarto bisa menembus babak 16. Raihan yang juga merupakan terbaik dibanding tunggal putra Bulutangkis Indonesia lainnya kala itu.

Sementara di All England 2020 kali ini, jika melihat secara umum, memang kemungkinan untuk terulangnya capaian menembus perempatfinal itu, sulit untuk terwujud.

Sebab jik adi tahun 2019, Tommy Sugiarto diuntungkan dengan hanya berhadaoan melawan tunggal putra dari babak kualifikasi, di tahun 2020 ini dirinya harus langsung menghadapi unggulan ketujuh di putaran pertama, Shi Yuqi.

Melawan wakil China itu selain terpaut peringkat cukup jauh, rangking 22 berbanding delapan, Tommy Sugiarto juga berada dalam posisi tak diunggulkan karena kalah agregat 1-2. Dimana terakhir kali terjadi di Victor China Open 2018 lalu.

Berandai-andai Tommy Sugiarto bisa melewati perlawanan Shi Yuqi. Lawan yang cukup berat juga kemungkinan akan menghadangnya di putaran kedua, B. Sai Praneeth.

Meski tak memiliki status unggulan, pebulutangkis India peringkat 10 dunia itu menjadi lawan yang sulit untuk Tommy Sugiarto. Sebab dalam tiga pertemuan terakhir, tak sekalipun Tommy Sugiarto  bisa mengalahkan B. Sai Praneeth. Anak kandung legenda bulutangkis Icuk Sugiarto itu kalah dalam agregat 2-3 di lima petemuan melawan B. Sai Praneeth.

Berkaca pada skenario di atas saja, tanpa bermaksud mengecilkan, cukup sulit rasanya jika Tommy Sugiarto bisa mengulangi kisah suksesnya di All England musim lalu. Namun selayaknya sebuah pertandingan bulutangkis, harapan untuk terwujudnya kejutan tentu masih sangat mungkin untuk terjadi.