Kemenangan Praveen/Melati Atas Wakil China Pecahkan Rekor Tak Masuk Akal di All England

Sabtu, 14 Maret 2020 06:32 WIB
Penulis: Petrus Tomy Wijanarko | Editor: Cosmas Bayu Agung Sadhewo
© Theresia Ruth Simanjuntak/INDOSPORT
Kemenangan Praveen Jordan/Melati Daeva atas wakil China di perempat final All England 2020, ternyata memecahkan rekor tak masuk akal tersendiri. Copyright: © Theresia Ruth Simanjuntak/INDOSPORT
Kemenangan Praveen Jordan/Melati Daeva atas wakil China di perempat final All England 2020, ternyata memecahkan rekor tak masuk akal tersendiri.

INDOSPORT. COM - Kemenangan Praveen Jordan/Melati Daeva atas wakil China di perempat final All England 2020, ternyata memecahkan rekor tak masuk akal tersendiri.

Kompetisi bergengsi bulutangkis, All England 2020, pada Jumat (13/03/20) memainkan sejumlah laga perempat final. Salah satu laga yang cukup menyedot perhatian adalah pertemuan dua pasangan ganda campuran, Praveen/Melati vs Wang Li Yu/Huang Dong Ping (China).

Laga awalnya berlangsung manis untuk wakil China. Wang/Huang sukses mengatasi permainan Praveen/Melati, sekaligus memenangkan set pertama dengan skor 21-15.

Memasuki set kedua, Praveen/Melati berhasil bangkit dari keterpurukan. Berkat usaha pantang menyerah, Praveen/Melati mampu memenangkan set kedua dengan 21-19, dan memaksa laga dilanjutkan ke set ketiga.

Pada set penentuan, Praveen/Melati lagi-lagi menunjukkan ketenangannya. Tanpa ampun, Praveen/Melati menghajar Wang/Huang lewat kemenangan 21-19, dan memastikan diri merebut tiket semifinal.

Kemenangan atas Wang/Huang, sepertinya menyimpan makna besar untuk Praveen/Melati. Pasalnya, hasil tersebut mampu memecahkan rekor tak masuk akal tersendiri di All England 2020.

Berdasarkan data dari Badminton Talk, kemenangan Praveen/Melati resmi membuat China tanpa wakil di semifinal. Wang/Huang sebelumnya memang menjadi satu-satunya wakil China dalam nomor ganda campuran All England 2020.

Fakta itu merupakan yang ketiga kalinya bagi China dalam 15 edisi terakhir All England, tak bisa menempatkan satu wakilnya di final ganda campuran. Dua catatan sebelumya terjadi pada 2012 saat Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir juara, dan tahun 2016 ketika Praveen Jordan/Debby Susanto meraih gelar.

Padahal kalau mau disimak lebih jauh, China merupakan salah satu raja ganda campuran All England. Lihat saja All England 2007 hingga 2011, China secara berturut mampu menempatkan wakilnya sebagai juara.

3