Evaluasi Kevin/Marcus Usai Final All England: Susah Hentikan Kryptonite

Senin, 16 Maret 2020 18:02 WIB
Penulis: Subhan Wirawan | Editor: Ivan Reinhard Manurung
© badmintonindonesia.org
Berikut evaluasi ganda putra Kevin/Marcus usai takluk dari partai final All England 2020, di mana The Minions masih susah hentikan sang Kryptonite. Copyright: © badmintonindonesia.org
Berikut evaluasi ganda putra Kevin/Marcus usai takluk dari partai final All England 2020, di mana The Minions masih susah hentikan sang Kryptonite.

INDOSPORT.COM - Berikut evaluasi ganda putra Kevin/Marcus usai takluk dari partai final All England 2020, di mana The Minions tampak masih kesulitan untuk menghentikan sang 'Kryptonite'.

Kevin Sanjaya/Marcus Gideon sendiri gagal menyabet gelar juara ganda putra All England 2020, usai kalah dari pasangan Jepang, Hiroyuki Endo/Yuta Watanabe, Minggu (15/03/20) malam. 

Pertandingan final bulutangkis All England 2020 antara Kevin Sanjaya/Marcus Gideon vs Hiroyuki Endo/Yuta Watanabe berlangsung ketat sejak awal set pertama. Kejar mengejar angka terus terjadi hingga skor imbang 8-8.

Namun ketenangan pasangan ganda putra Jepang membuat mereka memenangkan game pertama, meski set kedua Kevin/Marcus berhasil memaksa rubber tetapi Endo/Watanabe keluar sebagai pemenang usai unggul 19-21.

Kekalahan kontra Endo/Watanabe membuat Kevin/Marcus semakin memperpanjang catatan kelam mereka ketika bertemu Endo/Wanda dalam enam pertandingan terakhir.

Tercatat Kevin/Marcus selalu kalah dalam 5 pertemuan terakhir dengan Endo/Watanabe. Sontak, kekalahan di babak final All England 2020 menjadi kekalahan keenam secara beruntun Kevin/Marcus dari Endo/Watanabe.

Pada gelaran All England 2020 sendiri Kevin/Marcus jadi unggulan pertama untuk meraih gelar juara, bahkan asa merebut peringkat pertama semakin besar setelah unggulan kedua dan ketiga lebih dulu tersingkir sebelum babak semifinal.

Unggulan kedua All England 2020 misalnya, ganda putra Indonesia Hendra/Ahsan kalah di babak perempatfinal dari ganda Jepang, sementara unggulan ketiga Li Junhui / Liu Yuchen terhenti di babak kedua.

Langkah Kevin/Marcus bahkan terlihat meyakinkan di All England 2020, setelah selalu meraih kemenangan dari babak pertama hingga final hanya dengan dua set.

Namun sayang, penampilan gemilang Kevin/Marcus hilang ketika bertemu Endo/Watanabe pada partai final. Bahkan meski berhasil meraih kemenangan di set kedua, sang kuncen kekuatan The Minions ini bisa membalikkan keadaan.

Selepas laga, Marcus Gideon mengakui jika dirinya dan Kevin Sanjaya kesulitan untuk mengantisipasi permainan cepat Endo/Watanabe terutama di game penentu yang membuat The Minions gagal merengkuh juara.

"Kami sudah melakukan yang terbaik. Game pertama kami sudah fight, terus memang kalah. Game kedua kami ubah strategi, mainnya dipelankan di situ sudah ketemu polanya," ucap Marcus dilansir laman badmintonindonesia.org.

"Tapi game ketiga mereka coba mempercepat permainan lagi. Kami sudah coba melakukan dengan maksimal, kami juga sudah mengejar. Kami sudah melakukan yang terbaik," tambahnya.

Dengan kekalahan ini, Indonesia gagal melanjutkan tren kemenangan di final All England sejak empat tahun silam. Tercatat sepanjang tahun 2017 hingga 2019 lalu, hanya ganda putra Kevin/Marcus dan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan yang sukses di podium pertama. Kevin/Marcus jadi yang terbanyak dengan dua gelar.