Media China Khawatir Penundaan Piala Thomas-Uber 2020 Berdampak Buruk Bagi Wakilnya

Minggu, 22 Maret 2020 16:46 WIB
Penulis: Shella Aisiyah Diva | Editor: Arum Kusuma Dewi
© Grafis: Tim/Indosport.com
Media China khawatir penundaan Piala Thomas-Uber 2020 akan berdampak pada performa wakilnya di panggung Olimpiade Tokyo 2020.Grafis: Tim/Indosport.com Copyright: © Grafis: Tim/Indosport.com
Media China khawatir penundaan Piala Thomas-Uber 2020 akan berdampak pada performa wakilnya di panggung Olimpiade Tokyo 2020.Grafis: Tim/Indosport.com

INDOSPORT.COM - Media China khawatir penundaan Piala Thomas-Uber 2020 akan berdampak pada performa wakilnya di panggung Olimpiade Tokyo 2020.

Dalam pemberitaan INDOSPORT.com sebelumnya, Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) akhirnya resmi menunda pergelaran Piala Thomas dan Piala Uber 2020. Turnamen yang sedianya akan dimainkan pada 16-24 Mei di Denmark bergeser ke 15-23 Agustus 2020.

Setelah melalui pertimbangan yang matang, BWF memilih untuk menunda turnamen bulutangkis beregu terbesar di dunia tersebut. Pandemi virus Corona (Covid-19) yang semakin luas memaksa turnamen harus diundur mendekati akhir tahun.

Keputusan BWF memundurkan pagelaran Piala Thomas dan Uber 2020 dinilai media China, Sports Sina akan membuat wakilnya lebih sulit untuk memprediksi peta kekuatan di Olimpiade Tokyo 2020.

Sebab, menurut media China tersebut biasanya Piala Thomas dan Uber akan digunakan oleh Timnas Bulutangkis Negeri Tirai Bambu sebagai acuan untuk melihat kekuatan di Olimpiade Tokyo 2020.

Tetapi ketika yang terjadi sebaliknya di mana Olimpiade Tokyo 2020 akan dilaksanan lebih dulu dari Piala Thomas dan Uber 2020, maka media China khawatir klau wakilnya bakal total di pesta olahraga sedunia 4 tahunan tersebut.

Terlebih lagi setelah kegagalan total di Kejuaraan All England 2020 lalu dimana tidak ada satu pun wakil China yang berhasil meraih gelar juara dikhawatirkan akan kembali terulang di panggung Olimpiade Tokyo 2020, demikian penuturan media China.