Dilema Petenis Indonesia Jaga Kondisi Saat Kekosongan Agenda

Senin, 30 Maret 2020 08:47 WIB
Penulis: Nofik Lukman Hakim | Editor: Arum Kusuma Dewi
© Ronald Seger Prabowo/INDOSPORT
Ganda putri Indonesia, Beatrice Gumulya/Jessy Rompies meraih medali emas tenis SEA Games 2019 usai mengalahkan pasangan Thailand, Plipuech Pengatarn/Tanasugarn Tamarine (6-3, 6-3) di Rizal Memorial Tennis Court, Manila, Sabtu (07/12/19). Copyright: © Ronald Seger Prabowo/INDOSPORT
Ganda putri Indonesia, Beatrice Gumulya/Jessy Rompies meraih medali emas tenis SEA Games 2019 usai mengalahkan pasangan Thailand, Plipuech Pengatarn/Tanasugarn Tamarine (6-3, 6-3) di Rizal Memorial Tennis Court, Manila, Sabtu (07/12/19).

INDOSPORT.COM - Petenis Indonesia, Beatrice Gumulya dilema melakukan program latihan berat saat kekosongan agenda. Di satu sisi butuh latihan untuk jaga kondisi. Namun di sisi lain tak bisa dipaksakan agar tak mempengaruhi sistem imunitas tubuh.

Situasi tanpa kejuaraan, imbas virus corona, memang cukup membingungkan semua petenis, termasuk dari Indonesia. Pasalnya, inilah pengalaman pertama saat semua kejuaraan di dunia terhenti.

"Rasanya gimana ya, bingung. Mau ngapa-ngapain sebenarnya, tapi tidak bisa ke mana-mana," ucap Beatrice kepada INDOSPORT, Minggu (29/03/20).

Beatrice tetap melakukan latihan setelah semua kejuaraan dihentikan. Latihan sempat dilakukan di lapangan, sebelum kemudian mulai bergeser di kediamannya saja. Latihan dilakukan dengan beban yang tak terlampau berat.

"Informasinya boleh latihan, tapi tidak terlalu capek-capek banget juga. Soalnya itu bisa menurunkan sistem imunitas. Takut gampang ketularan," tutur Beatrice.

Beatrice berharap situasi dunia kembali pulih seperti sebelumnya. Dengan begitu, Beatrice bersama Jessy Rompies bisa merealisasikan target mendekati peringkat 100 dunia ganda putri.

Pada tahun ini, ganda putri tenis terbaik Indonesia ini sudah mengikuti enam kejuaraan di Amerika Serikat dan Meksiko. Kini, pasangan Beatrice/Jessy berada di peringkat 155 dunia.