Momen Taufik Hidayat Marah dan Ogah Teruskan Laga Lawan Korea Selatan

Senin, 6 April 2020 17:25 WIB
Penulis: Tiyo Bayu Nugroho | Editor: Theresia Ruth Simanjuntak
© Kim Jae-Hwan/Yoshikazy Tsuno/AFP via Getty Images
Berikut ini ada sebuah momen ketika legenda tunggal putra Indonesia Taufik Hidayat yang marah dan sempat ogah teruskan laga melawan Korea Selatan di Asian Games 2002. Copyright: © Kim Jae-Hwan/Yoshikazy Tsuno/AFP via Getty Images
Berikut ini ada sebuah momen ketika legenda tunggal putra Indonesia Taufik Hidayat yang marah dan sempat ogah teruskan laga melawan Korea Selatan di Asian Games 2002.

INDOSPORT.COM - Berikut ini ada sebuah momen ketika legenda tunggal putra Indonesia Taufik Hidayat yang marah dan sempat ogah teruskan laga melawan Korea Selatan di Asian Games 2002.

Asian Games 2002 berlangsung di Korea Selatan pada 6-14 Oktober silam. Pada tahun tersebut, dunia bulutangkis Indonesia sangat diperhitungkan dunia.

Indonesia menurunkan sejumlah putra-putra terbaik Tanah Air mulai dari Taufik Hidayat, Hendrawan, Sigit Budiarto, Nova Widianto, hingga Candra Wijaya.

Para pebulutangkis ini bahu-membahu dalam mengantarkan Indonesia untuk merengkuh medali emas. Sejumlah lawan dari negara lain mampu Indonesia kalahkan.

Tibalah pada pertandingan puncak yang mempertemukan tim beregu putra Indonesia dengan tuan rumah kelompok putra Korea Selatan.

Pertandingan pembuka langsung mempertemukan tunggal putra andalan Indonesia, Taufik Hidayat, melawan Shon Sheung-mo dari Korea Selatan.

Pada laga dengan tensi yang cukup panas itu, permainan Taufik Hidayat begitu apik. Akan tetapi, dirinya sempat kecewa dengan beberapa keputusan wasit dan linesman yang cukup merugikan.

Bahkan, Taufik pun sampai membanting raket andalannya lantaran kesal usai pukulan pada kok jatuh tipis di sisi garis dalam lapangan.

© Shi Tang/Getty Images
Eks bulutangkis Indonesia, Taufik Hidayat diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Copyright: Shi Tang/Getty ImagesEks bulutangkis Indonesia, Taufik Hidayat diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Tunggal putra Indonesia itu sempat mempertanyakan kepada wasit dan meminta untuk ditunda. Hal ini membuat ofisial dari Indonesia turut mempertanyakan pada wasit.

"Hampir dua jam pertandingan tertunda sebelum akhirnya bisa dilanjutkan," tulis media massa china.org.cn, 10 Oktober 2002.

Pada saat Taufik marah dan enggan melanjutkan pertandingan, tunggal putra Indonesia itu tertinggal 13-15 (set pertama) dan 9-12 (set kedua).

"Saat itu, masih ada waktu untuk tanding lagi. Tapi, dua keputusan yang merugikan Indonesia memaksa Taufik enggan melanjutkan lagi," sambung media tersebut.

Meski demikian, Taufik Hidayat akhirnya kandas dari Shon Seung-mo. Hal ini membuat manajer tim bulutangkis Indonesia Christian Hadinata turut buka suara.

"Kami merasa ada beberapa keputusan buruk yang disenganja dan Taufik jadi tak ingin main lagi," ujar Hadinata.

Akhirnya, tim putra Indonesia kandas dari Korea Selatan dengan skor 1-3. Sehingga Taufik Hidayat dan rekan-rekannya hanya mendapat medali perak saja.

© INDOSPORT
Legenda bulutangkis, Taufik Hidayat Copyright: INDOSPORTLegenda bulutangkis, Taufik Hidayat.

Akan tetapi, jika menengok nomor tunggal putra Indonesia, Taufik Hidayat sukses menggondol medali emas usai mengalahkan Lee Hyun-Il (Korea Selatan) di final.

Taufik juga mampu mengandaskan lawannya di nomor tim beregu putra, yakni Shon Seung-mo, kala bersua di partai semifinal dengan skor 15-10, 15-7.