In-depth

Kisah Unik Greysia/Nitya, Satu-satunya Ganda Putri Indonesia yang Juara Singapore Open

Minggu, 12 April 2020 15:03 WIB
Editor: Coro Mountana
© HUMAS PP PBSI/INDOSPORT
Kisah Unik Greysia/Nitya, Satu-satunya Ganda Putri Indonesia yang Juara Singapore Open. Copyright: © HUMAS PP PBSI/INDOSPORT
Kisah Unik Greysia/Nitya, Satu-satunya Ganda Putri Indonesia yang Juara Singapore Open.

INDOSPORT.COM – Greysia Polii/Nitya Krishinda adalah satu-satunya ganda putri Indonesia yang bisa juara Singapore Open dengan cara sangat unik.

Ajang Singapore Open boleh dikatakan merupakan ladang bagi pebulutangkis Indonesia untuk meraih gelar juara. Bagaimana tidak, Indonesia merupakan pengumpul gelar terbanyak untuk 3 sektor seperti tunggal putra, ganda putra dan ganda campuran.

Meskipun menjadi penguasa di 3 sektor, ternyata ada satu cabang yang menjadi titik lemah para pebulutangkis Indonesia yaitu ganda putri. Praktis sejak Singapore Open digelar pada 1987, ganda putri Indonesia hanya bisa meraih satu gelar saja.

Satu-satunya gelar ganda putri diraih oleh pasangan Greysia/Nitya pada Singapore Open 2016. Uniknya, raihan itu dicapai dengan cara yang sangat unik, seperti apakah itu?

Juara Tanpa Keringat

Cara unik itu adalah Greysia/Nitya menjadi juara Singapore Open dengan tanpa perlu memeras keringat. Tapi sebelum itu, perlu diketahui kalau perjuangan Greysia/Nitya tidaklah mudah karena harus memulai petualangannya dari babak pertama.

Greysia/Nitya tercatat dengan mudah mampu mengalahkan pasangan Mesir untuk berada di babak kedua Singapore Open. Pada babak kedua, langkah Greysia/Nitya rupanya masih belum bisa terbendung dengan menang 2 set langsung atas wakil Korea Selatan.

© PORNCHAI KITTIWONGSAKUL/AFP/Getty Images
Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari di Asian Games 2014. Copyright: PORNCHAI KITTIWONGSAKUL/AFP/Getty ImagesGreysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari di Asian Games 2014.

Pada babak 8 besar, barulah langkah Greysia/Nitya mendapatkan ganjalan besar karena harus bertemu Chen Qingchen/Jia Yifan asal China. Di set pertama, Greysia/Nitya berhasil menang tapi dengan susah payah, 21-19.

Maksud hati ingin mengakhiri laga dengan dua set langsung, namun Chen Qingchen/Jia Yifan memaksa pertandingan berlanjut ke rubber set setelah menang 22-20. Barulah di set penentuan, Greysia/Nitya bisa menyudahi perlawanan wakil China itu, 21-12.

Memasuki babak semifinal, Greysia/Nitya berjumpa dengan andalan Korea Selatan, Jung Kyung-eun/Shin Seung-chan. Meskipun sempat kesulitan, akhirnya Greysia/Nitya berhasil menang 2 set langsung dan tampil di final.

Siapa sangka di babak final, Greysia/Nitya ternyata tak perlu memeras banyak keringat atau bertanding untuk menjadi juara Singapore Open 2016. Hal itu dikarenakan Misaki Matsutomo masih terlilit cedera dan tidak bisa bermain maksimal di babak final. ‘

Otomatis cederanya Misaki Matsutomo membuat Greysia/Nitya menang walk out dan menjadi ganda putri pertama yang bisa menjadi juara Singapore Open. Sebagai informasi, sedianya, Greysia/Nitya seharusnya di babak final melawan Misaki Matsutomo/Ayaka Takahashi dari Jepang.

Meski menang dengan cara unik seperti walk out, tetap saja nama Greysia/Nitya akan terpatri dalam sejarah bulutangkis Indonesia sebagai ganda putri pertama dan terakhir juara Singapore Open. Terakhir, karena hingga saat ini belum ada ganda putri yang bisa samai pencapaian Greysia/Nitya.