3 Tingkah Konyol Pebulutangkis yang Berujung Kartu Merah dalam Pertandingan

Selasa, 14 April 2020 19:31 WIB
Penulis: Arief Tirtana | Editor: Ivan Reinhard Manurung
© badminton
Sejumlah pebulutangkis sempat merasakan ganjaran kartu merah dari wasit dalam sebuah pertandingan. Berikut diantaranya. Copyright: © badminton
Sejumlah pebulutangkis sempat merasakan ganjaran kartu merah dari wasit dalam sebuah pertandingan. Berikut diantaranya.

INDOSPORT.COM – Sejumlah pebulutangkis sempat merasakan ganjaran kartu merah dari wasit dalam sebuah pertandingan. Berikut diantaranya.

Seperti olahraga sepak bola, di bulutangkis juga memiliki peraturan kartu merah yang sewaktu-waktu bisa diberikan wasit kepada pemain yang bertanding.

Bedanya, tak seperti di sepak bola, ketika kartu merah bisa berujung pengusiran terhadap pemain yang bersangkutan. Di bulutangkis kartu merah justru tak lebih dari sebuah peringatan keras wasit kepada pemain yang dianggap melakukan sebuah tindakan yang tak diperbolehkan, demi mendapatkan keuntungan dalam pertandingan

Menariknya, jika di sepak bola kartu merah umumnya diberikan karena pemain melakukan pelanggaran keras, di bulutangkis ini, tak sedikit kartu merah yang keluar dari saku wasit akibat tingkah konyol seorang pemain. Seperti salah satunya ketika ada pemain yang dikartu merah setelah menggigit kuku sendiri di tengah pertandingan.

Termasuk hal tersebut, berikut redaksi berita olahraga  INDOSPORT rangkumkan tiga tingkah konyol pebulutangkis yang berujung kartu merah dalam pertandingan.

Iskandar Zulkarnain Zainuddin

Aksi konyol berujung kartu merah salah satunya pernah dilakukan pebulutangkis tunggal putra Malaysia Iskandar Zulkarnain Zainuddin.

Kejadian itu dilakukan Iskandar Zulkarnain Zainuddin saat berlaga di final sektor tunggal putra Austria Open 2015. Menghadapi Ng Ka Long Angus, Iskandar Zulkarnain Zainuddin sebenarnya mampu bermain luar biasa. Dengan mencuri set pertama dan bisa memaksa lawan yang lebih diunggulkan itu bermain rubber game.

Etaka kartu merah sendiri terjadi mendekati penghujung set ketiga. Saat kedudukan 19-19, Ng Ka Long Angus berhasil menambah poin menjadi 20 atau artinya tinggal satu lagi untuk meraih kemenangan.

Situasi itu kemudian membuat Iskandar Zulkarnain Zainuddin sedikit tertekan dan berusah amenenangkan diri dengan mengulur pertandingan dengan berlama-lama mengikat tali sepatu, sehingga wasit memberikannya kartu kuning.

Tak puas mendapatkan kartu kuning, Iskandar Zulkarnain Zainuddin sempat berdiskusi dengan wasit. Namun konyolnya, usai diskusi itu, bukannya kembali melanjutkan pertandinga, Iskandar Zulkarnain Zainuddin justru kembali berlama-lama dengan beristirahat mengambil handuk di pinggir lapangan tanpa izin wasit.

Tak pelak wasit pun mengeluarkan kartu merah, keputusan kontreversial pun terjadi, dengan NG Ka Long Angus langsung dinyatakan sebagai pemenang atau juara di Austria Open 2015.

Wang Shixian

Juga di pertandingan final, tunggal putri China Wang Shixian sempat merasakan ganjaran kartu merah dari wasit yang memimpin pertandingan.

Kala itu d final All England 2016, ketika Wang Shixian harus berhadapan menghadapi tunggal putri Jeoang Nozomi Okuhara. Sama seperti Zulkarnain, Wang Shixian sebenarnya juga tampil luar biasa kala itu. Dirinya bisa membuat Nozomi harus bermain tiga set, dan sempat memimpin 17-16 di set ketiga.

Tetapi disituasi setelah itu petaka muncul buat Wang Shixian. Tak mau menyerah begitu saja, Noomi berhasil menyamakan kedudukan menjadi 17-17, Wang Shixian pun mulai merasa tertekan dan berusaha mengulur pertandingan.

Wasit pun melihat tingkah Wang Shixian, sehingga kemudian menggajarnya dengan kartu merah. Yang menjadi menarik dan terlihat konyol, tak seperti upaya pebulutangkis lainnya dalam mengulur waktu, sat aitu Wang Shixian justru mengulur waktu dengan menggigit-gigit kukunya.

Sehingga muncul kesan bahwa Wang Shixian di kartu merah wasit karena menggigit kuku di atas lapangan.

Carolina Marin

Selanjutnya ada ratu bulutangkis Spanyol, Carolina Marin menjadi pemain yng juga sempat merasakan ganjaran kartu merah di sebuah pertandingan.

Kejadian itu terjadi di final German GP Gold 2015, ketika dirinya berhadapan melawan wakil Korea Selatan Sung Ji-Hyun. Lebih parahnya lagi, saat itu Carolina Marin bukan hanya sekali mendapatkan kartu merah. Namun dirinya sampai diberikan dua kartu merah, akibat tindakan yang sama, mengulur jalannya pertandingan.

Kartu merah kedua yang didpat Carolina Marin di set ketiga, akhirnya juga membuat dirinya tak bisa melanjutkan pertandingan, hingga dinyatakan kalah dari Sung Ji-Hyun di final German GP Gold 2015.

1