Kate Foo Kune, Mahasiswi yang Terancam 'Dicopot' dari Posisi Ratu Bulutangkis Afrika

Jumat, 17 April 2020 20:35 WIB
Penulis: Katarina Erlita Cadrasari | Editor: Isman Fadil
 Copyright:

INDOSPORT.COM - Bulutangkis di Afrika memang masih kurang populer dan minim prestasi di tingkat dunia tidak seperti sepak bola. Namun olahraga tepok bulu di benua hitam terus berkembang setiap tahunnya.

Salah satu pebulutangkis yang sedang naik daun adalah Kate Foo Kune. Pemain asal Mauritius yang bermain di sektor tunggal putri menjelma menjadi pebulutangkis nomor wahid di kawasan Afrika dalam 5 tahun terakhir.

Memulai karier internasionalnya di tahun 2010, Kate Foo sudah meraih 4 gelar kejuaraan bulutangkis Afrika. Teranyar, pemain berusia 27 tahun ini meraih gelar tersebut di tahun 2020 dengan mengalahkan musuh bebuyutannya dari Nigeria, Dorcas Ajoke Adesokan, 21-19 dan 21-16.

Tak hanya di sektor tunggal, Kate Foo juga kerap bermain di ganda putri dan ganda campuran. Sejumlah prestasi pun pernah ia dapatkan saat bermain ganda seperti juara 2014 African Badminton Championships (ganda putri) dan Badminton at the 2015 African Games (ganda campuran).

Kate Foo juga pernah tampil di Olimpiade 2016 di Brasil. Sempat membuat kejutan dengan mengalahkan pebulutangkis Australia, Wendy Chen Hsuan-yu di Grup H, Kate tersingkir di babak awal setelah kalah dari wakil Thailand, Porntip Buranaprasertsuk, 7-21 dan 18-21.

Meski begitu, penampilannya di Olimpiade 2016 patut diacungi jempol. Apalagi, Kate merupakan pebulutangkis tunggal putri pertama Afrika yang pernah berada di peringkat 50 besar dunia (peringkat 57 pada 21 April 2016).

Dalam wawancaranya dengan BWF, Kate Foo Kune masih menyimpan ambisi besar di bulutangkis yakni menembus peringkat 40 dunia.

"Aku ingin masuk top 40 dunia," singkat Kate Foo.

Dibayangi Sanksi Berat

Karier Kate Foo di bulutangkis Afria tidak selalu mulus. Pada tahun 2019 lalu, Kate Foo diduga terlibat skandal doping oleh Badan Anti-Doping usai kejuaraan Afrika 2019 lalu. Alhasil medali perak yang dia dapatkan di turnamen tersebut  harus dicabut. 

"BWF mengonfirmasi bahwa Kate Jessica Foo Kune dari Mauritius ditemukan melanggar Peraturan Anti-Doping BWF awal tahun (2019) ini selama Kejuaraan Afrika," demikian pernyataan dari BWF.

Tak terima atas tudingan tersebut, Kate Foo pun melakukan banding ke Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS), dan masih dalam proses hingga sekarang. Proses banding itu membuatnya tetap bisa mengikuti turnamen BWF meski poin yang didapatkan sebelumnya harus dikurangi.

Tudingan terhadap Kate Foo yang menggunakan doping membuat kondisi kesehatan dan mentalnya terganggu. Namun raihan gelar kejuaraan Afrika 2020 Februari lalu bisa mengobati rasa depresinya.

"Jujur saja, tidak mudah kembali bertanding apalagi mental saya sudah jatuh. Secara fisik, saya tidak berada di level yang sama dan kalah dari pemain yang berada di bawah saya." ujar Kate Foo Kune dilansir dari Lexpress.

"Untuk menatap kualifikasi Olimpiade banyak yang harus diperbaki dan saya merasa kesulitan pada awalnya. Saya terus berlatih tanpa lelah, beruntung ada keluarga dan teman dekat yang membantu saya,"

"Saya tidak tahu ada steroid! apalagi yang ditemukan dalam darahku. Bulutangkis adalah olahraga yang sangat bersih. Doping sama sekali tidak berguna untuk bulutangkis," lanjutnya.

"Akan ada sidang banding, tanggal belum ditetapkan, saya berharap keadilan bisa ditegakan,"

Tetap Berlatih Bulutangkis

Meskipun tidak diizinkan untuk tampil dalam kompetisi bulutangkis, Kate Foo Kune tetap berlatih secara individu. Ia tak ingin membiarkan performanya anjlok, dengan harapan masih ada kesempatan untuk Kate kembali berkompetisi lagi.

"Karena saya tidak diizinkan untuk berlatih dengan tim saya, saya melakukannya secara mandiri untuk menjaga kebugaran tubuh. Tetapi jujur saya kekurangan motivasi, tidak mudah untuk tetap berharap," ujar Kate Foo Kune.

Kariernya di dunia bulutangkis sedang berada di ujung tanduk. Predikatnya sebagai Ratu bulutangkis Afrika terancam untuk dicopot. Meski demikian Kate mengaku belum ada pikiran untuk terjun ke bidang lain selain bulutangkis.

Sejauh ini, Kate Foo Kune merupakan tunggal putri terbaik dari Benua Afrika. Selain Olimpiade 2016,  ia berhasil tampil dalam Kejuaraan Dunia 2013 di Guangzhou China.

Pebulutangkis yang kini menduduki peringkat 105 dunia itu terus menunjukkan kemampuannya hingga ke Benua Biru. Salah satu klub bulutangkis di Denmark, Aalborg Triton sempat memakai jasa Kate Foo Kune

Pintar di Akademik

Walaupun kariernya penuh Lika-liku, Kate Foo Kune sangat memperhatikan pendidikannya. Ia tercatat telah meraih gelar Sarjana di bidang manajemen olahraga di Prancis.

Melansir dari akun Linkedin miliknya, Kate kini tengah menempuh pendidikan S2 Ekonomi Manajemen Bisnis di Masaryk University, Brno.